Kamis, 10 November 2022 – 08:46 WIB
VIVA Politik – Poros tiga partai politik atau parpol pendukung Anies Baswedan batal deklarasi pada Kamis, 10 November 2022. Deklarasi yang diusulkan Nasdem ini ditolak PKS dan Demokrat karena belum ada kesepakatan soal figur cawapres pendamping Anies.
Pengamat politik Ujang Komaruddin menganalisa poros pendukung Anies belum resmi berkoalisi karena masih melakukan penjajakan. Namun, ia menilai batalnya deklarasi itu karena masih ada tarik ulur antar tiga parpol yang belum ada titik temu soal cawapres.
“Ya, ini kan deal-deal yang belum ada kata sepakat dari tiga parpol tersebut. Dan, pasti butuh proses soal deal cawapres memang,” kata Ujang kepada VIVA, Kamis, 10 November 2022.
Ujang mengatakan dalam koalisi wajar, setiap parpol berharap kecipratan efek atau coattail effect dari figur yang dicapreskan. Menurut dia, PKS ingin punya bargaining dengan menawarkan kadernya Wakil Ketua Majelis Syuro Ahmad Heryawan atau Aher jadi cawapres.
Ia menganalisa, Aher sebenarnya tak bisa laku dijual sebagai cawapres. Beda dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang disodorkan Demokrat karena masih memiliki elektabilitas baik di sejumlah survei. Namun, dengan menyodorkan Aher dan jika terpilih, PKS berharap ada cottail effect dari Anies.
“PKS gitu karena ingin bargaining tinggi di mata Nasdem dan Demokrat. Ini karena koalisi pencapresan,” tuturnya.
source