Jakarta | BidikIndonesia – Kandidat calon wali kota Banda Aceh, Fachrul Razi mengatakan jika nantinya ia menjadi pemimpin di Banda Aceh dan mendapat amanah oleh warga mak akan memperjuangkan penambahan sebesar Rp 1 miliar setiap gampong.
“Jika Allah SWT menjadikan saya pemimpin di Banda Aceh, maka dana desa yang sebelumnya sudah dialokasikan dari APBN, akan kita perjuangkan untuk ditambah per desa Rp 1 miliiar,” ujar Fachrul Razi, dalam orasi politiknya saat menjadi Keynote Speaker pada acara Rakerda Kepala Desa se Aceh serta di depan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Prof H Paiman Raharjo yang juga Rektor Universitas Prof Moestopo Jakarta,” Selasa, 30 Juli 2024.
Fachrul Razi meminta kepada seluruh geuchik yang hadir dari seluruh Aceh untuk mendukung calon kepala daerah yang berpihak kepada desa. Dan, lengserkan mereka yang tidak mendukung gampong,” teriak orasi Fachrul Razi sambil disambut tepuk tangan meriah dari seluruh geuchik yang hadir.
Menurut Ketua Komite I DPD RI ini, ada pola pembangunan yang salah selama ini. Dimana, kemiskinan di gampong, stanting di gampong, tetapi dana pembangunan tidak mengalir di gampong.
Menurutnya anggaran pembangunan habis di tingkat atas.”Jika Aceh dan daerah mau maju, anggaran harus mengalir di gampong, dan Dana Otsus Aceh juga harus dialokasikan minimal 10 persen buat gampong,” tegasnya.
Pada tempat terpisah, Fachrul Razi mengatakan bahwa dirinya memiliki komitmen untuk membangun Banda Aceh dari gampong.
“Anggaran Kota Banda Aceh dalam bentuk APBD harus berputar di gampong, jangan habis di atas atau di dinas, anggaran harus sebesar besarnya untuk rakyat,” tegas Fachrul Razi, kepada sejumlah wartawan.
Menurutnya, pemimpin Kota Banda Aceh jika memiliki jaringan nasional dan internasional, maka dia akan mampu melobi anggaran untuk dibawa pulang ke Banda Aceh, sementara dana anggaran APBD Kota Banda Aceh dapat dinikmati sepenuhnya untuk rakyat di gampong dan rakyat miskin.
Fachrul Razi mengatakan ia juga menaruh perhatian serius dengan perkembangan dan program ekonomi. Namun harus berbasis di desa terutama UMKM, ekonomi kreatif dan koperasi di Kota Banda Aceh.
“Melalui adanya tambahan Rp 1 miliar per gampong kita berharap ada aktivitas ekonomi bagi perempuan di gampong, para ibu Ibu majelis taklim, pemuda, bagi pelaku usaha rumah, UMKM dan para pedagang kecil diwilayah Banda Aceh,” ucapnya.
Fachrul Razi juga akan merancang desa untuk tumbuh bukan hanya konvensional tetapi mengembangkan unsur ekonomi kreatif melalui desa-desa yang potensi wisatanya menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Selain itu, nantinya juga akan melibatkan anak-anak muda khususnya generasi milenial untuk menciptakan lapangan pekerjaan berbasis digital.
Ia optimistis aksi pengembangan ekonomi desa lewat beragam kegiatan ekonomi akan membuat pemasukan desa.
“Banda Aceh harus dibangun dari bawah, harus dari gampong bukan dari atas dan bersifat top down, tapi dari rakyat paling bawah di gampong,” pungkasnya.[Acehinfo]