ACEH UTARA, BidikIndonesia.com Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Utara memastikan tidak ada praktik pungutan liar (pungli) berkedok uang minum oleh oknum honorer kepada pihak kepala sekolah PAUD.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara, Jamaluddin, memastikan tidak ada temuan pungli berkedok meminta uang minum pada saat proses dilakukan bimbingan dan pemeriksaan laporan Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (Arkas) kepala sekolah PAUD.
“Saya sudah panggil pihak kepala sekolah dan oknum operator honorer yg diduga melakukan pungli tersebut, dari penjelasan kedua pihak disimpulkan hanya masalah miskomunikasi saja,” kata Jamaluddin, Rabu 28 Februari 2024 sore.
Menurutnya, oknum petugas operator tersebut sudah melaksanakan tugas sebagaimana yang menjadi tanggung jawabnya. Dia juga mengaku ada menerima sedikit uang, yang mana diberikan oleh beberapa kepala sekolah PAUD secara iklas.
“Itupun tanpa diminta atau di patok olehnya, dan itu murni dari ketulusan pribadi pihak kepala sekolah tanpa ada paksaan atau patokan dari dia, dan itu juga diakui langsung oleh pihak kepala sekolah dihadapan saya tadi,” ungkap Jamaluddin.
Kadis menjelaskan bilapun ada oknum di dinasnya itu yang melakukan pungli atau meminta uang, laporkan saja. Itu murni atas keinginan dan kepentingan pribadi mereka sendiri.
“Saya tidak pernah menyuruh dan memberi perintah kepada pegawai di lingkup Disdikbud Aceh Utara, untuk meminta dan mengambil pungutan dalam bentuk apapun itu,” tegasnya.
Dirinya menegaskan kepada seluruh bawahannya untuk tidak menyalahkan wewenang dalam pekerjaan, dan berharap hal demikian jangan sampai terulang kembali.
“Kita sudah tegaskan hal itu, ke depannya tidak ada yg namanya lagi uang pengertian maupun pribadi. Bila itu masih dilakukan saya akan memberi sangsi tegas, baik itu si pemberi maupun si penerima,” pungkas Jamaluddin.[KBA]
