Disdik Aceh Bangun Budaya Belajar Kolaboratif Lewat Program Co-Learning untuk Siswa SMA

Disdik Aceh Bangun Budaya Belajar Kolaboratif Lewat Program Co-Learning untuk Siswa SMA

Banda Aceh|BidikIndonesia.com  – Ratusan siswa/siswi SMA dari wilayah Kota Banda Aceh dan Aceh Besar mendaftar untuk ikut kegiatan Co-Learning (Collaborative Learning) yang diselenggarakan oleh UPTD Balai Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan (Tekkomdik) Dinas Pendidikan Aceh.

Kegiatan ini dipusatkan di Ruang Co-Learning Space, lantai 2 Kantor UPTD Balai Tekkomdik Aceh, dan menjadi salah satu inisiatif strategis Dinas Pendidikan Aceh dalam mengembangkan model pembelajaran yang lebih interaktif, partisipatif, dan adaptif terhadap kebutuhan siswa saat ini.

Program Co-Learning mengusung pendekatan pembelajaran kolaboratif yang melibatkan interaksi aktif antarpeserta didik, guru, akademisi, serta tutor dari berbagai lembaga bimbingan belajar (bimbel) maupun dari para Tenaga Ahli (TA) Disdik Aceh.

Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya menerima materi, tetapi juga aktif berdiskusi, berbagi pengalaman, dan saling belajar untuk memperdalam pemahaman mereka terhadap pelajaran yang umumnya disertai praktik.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis ST, DEA di Banda Aceh menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan yang dinilai sangat relevan dengan arah kebijakan pendidikan saat ini.

Bacaan Lainnya

“Saya mengapresiasi UPTD Balai Tekkomdik, para narasumber, guru, dan siswa yang terlibat langsung dalam kegiatan Co-Learning ini.

Kegiatan seperti ini perlu mendapat perhatian serius karena melalui pendekatan kolaboratif, siswa dapat lebih mudah memahami materi yang dipelajari,” ujar Marthunis.

Lebih lanjut, Marthunis menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah menciptakan suasana belajar yang partisipatif, menyenangkan, dan tidak kaku.

Dengan suasana belajar yang lebih terbuka dan kolaboratif, siswa didorong untuk menjadi lebih aktif, mandiri, dan percaya diri dalam menggali materi pembelajaran.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah menciptakan suasana belajar yang partisipatif dan menyenangkan.

Dengan belajar secara kolaboratif, siswa akan lebih mudah memahami materi karena mereka aktif terlibat dalam prosesnya,” tambah Marthunis.

Fokus Persiapan UTBK

Kegiatan Co-Learning ini secara khusus ditujukan bagi siswa kelas XII SMA sebagai bagian dari persiapan menghadapi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).

Materi pelajaran yang difokuskan meliputi Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris, tiga mata pelajaran inti yang menjadi penentu dalam seleksi masuk perguruan tinggi negeri.

Selain materi akademik, program ini juga menyediakan kelas bakat dan minat yang dibimbing oleh Tenaga Ahli Dinas Pendidikan Aceh, sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan potensi nonakademik siswa.

Setiap siswa diberikan kesempatan memilih satu mata pelajaran persiapan UTBK dan satu kelas bakat minat yang sesuai dengan minat serta potensi masing-masing.

Misalnya, peminatan di bidang literasi dan numerasi. Termasuk akan memilih apa setamat SMA.

“Pembelajaran dirancang tidak hanya untuk memperkuat sisi akademik, tetapi juga menggali potensi individu melalui pendekatan yang lebih personal dan kolaboratif,” jelas Marthunis.

Masih kata Marthunis, dengan melibatkan berbagai pihak seperti guru, akademisi, dan tutor dari lembaga bimbingan belajar, Co-Learning menjadi ruang belajar yang dinamis dan terbuka, memberikan pengalaman belajar yang tidak monoton serta mampu meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pendidikan.

Program ini menjadi bagian dari komitmen berkelanjutan Dinas Pendidikan Aceh dalam mendorong transformasi pembelajaran berbasis teknologi dan kolaborasi, sekaligus sebagai respon terhadap tantangan pendidikan abad ke-21 yang menuntut kreativitas, kerja sama, serta kemampuan berpikir kritis.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Dinas Pendidikan Aceh dalam mendukung peningkatan kualitas pembelajaran berbasis teknologi dan kolaborasi, serta mendorong terciptanya lingkungan belajar yang aktif, adaptif, dan relevan dengan tantangan zaman,” tutup Marthunis. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *