Sabang|BidikIndonesia.com Tradisi lokal masyarakat Gampong Iboih, Kota Sabang, hingga kini masih terjaga kuat meski geliat pariwisata semakin maju.
Setiap momen adat maupun hari besar, aktivitas wisata di desa wisata ini dihentikan sementara hingga seluruh prosesi selesai dilaksanakan. Hal itu disampaikan salah seorang pelaku usaha wisata Iboih, Iskandar Doden.
Iskandar menjelaskan, penghentian aktivitas wisata tersebut berlaku pada berbagai kegiatan adat maupun keagamaan. Di antaranya saat perayaan Idul Fitri, Idul Adha, Khanduri Laot, acara kemalangan atau fardu kifayah, Khanduri Maulid Nabi, hingga peringatan hari kemerdekaan dan tsunami.
“Sejak puluhan tahun lalu masyarakat Iboih sudah menjalankan ini, dan alhamdulillah hingga sekarang masih terjaga. Selain menjadi salah satu pelestarian warisan Indatu, hal ini juga menjadi icon unik,” ujar Iskandar.
Menurutnya, lama waktu penghentian aktivitas wisata bervariasi sesuai dengan tradisi yang berlangsung. Ada yang hanya berlangsung beberapa jam seperti prosesi fardu kifayah, ada pula yang hingga tiga hari, terutama pada acara besar seperti Khanduri Laot atau peringatan Maulid Nabi.
“Seluruh pelaku usaha di kawasan wisata Iboih dengan kesadaran penuh mematuhi aturan adat tersebut. Ini merupakan komitmen bersama, yang mencerminkan kecintaan masyarakat terhadap adat budaya,” ungkapnya lagi.
Iskandar menilai, meskipun wisata sempat terhenti sementara, hal itu tidak menjadi hambatan dalam pengembangan pariwisata Iboih. Justru, tradisi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin menyaksikan kehidupan sosial budaya masyarakat setempat.
“Wisatawan sering merasa penasaran dengan tradisi kami. Banyak yang menghargai karena ini menunjukkan nilai kearifan lokal yang tinggi,” tambahnya.
Dengan kearifan lokal yang masih kental, Iboih tidak hanya dikenal dengan keindahan alam bawah laut dan pantainya, tetapi juga sebagai destinasi wisata budaya yang unik. Tradisi yang dijaga ini menjadi salah satu ikon tersendiri, membedakan Iboih dengan daerah wisata lainnya di Sabang maupun Aceh pada umumnya.