Jakarta –
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengaku tak khawatir PKS digoda koalisi lain. Menurutnya, saat ini Koalisi Perubahan sangat solid satu sama lain.
“Bukan dijegal, diajak itu namanya. Kita bertiga sampai saat ini solid, saling komunikasi satu sama lain, ada ini ada ini, kita sampaikan, terbuka, kenapa? Seperti disampaikan mereka dan saya juga udah menyampaikan, mereka ini udah puasa, udah Ashar dikit lagi bedug Magrib, ngapain buka sebelum bedug Magrib? Dikit lagi buka kok, sederhananya begitu,” kata Herzaky di Kantor KMI, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (10/11/2022).
Menurutnya, saat ini ketiganya masih menjalin komunikasi yang cukup intens. Dia menyebut Koalisi Perubahan tidak peduli dengan isu-isu yang berkembang di luar.
“Sama-sama nih, kita saling solid bertiga, komunikasinya intens, mau isu apapun silahkan saja, kan di luar, kami di dalam lebih memahami, dan juga isu-isu itu menjadi bagian dari strategi, bagaimana melihat efek pada publik, ternyata publik banyak bertanya, ‘eh jangan bubar dong’, ternyata ada aspirasi yang luar biasa yang nggak mau kami bertiga lepas,” ujarnya.
Lebih lanjut, Herzaky mengatakan Koalisi Perubahan juga terbuka untuk partai lain yang ingin bergabung. Namun, dia mengatakan saat ini Koalisi Perubahan masih fokus untuk memenuhi target Presidential Threshold (PT).
“Kami terbuka, kami terbuka, saat ini kami fokuskan dulu bagaimana bisa memenuhi kuota 20 persen dulu, biar bisa lewat dulu, karena ini udah 28 persen bertiga, ini jadi fokus utama, tetapi kami kan partai terbuka semua, Demokrat, PKS, NasDem, semua sepakat, setara, sejajar, sehingga tidak menutup diri harus si A si B, ada yang mau masuk, ayo, ini lah orde kolaborasi bukan orde A, saya nggak mau sama partai A, partai B,” katanya.
“Kami orde kolaborasi kerjasama, bukan intimidasi, bukan mengarah-ngarahkan, sekarang dia paling penting, paling hebat, nggak, kita semua sama partai, sama-sama untuk bangsa dan negara ini,” imbuhnya.
PAN hingga PKB Goda PKS
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) PAN Yandri Susanto mengatakan pihaknya masih terus mengajak partai politik (parpol) lain untuk bergabung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas bersama PPP dan Golkar menuju Pilpres 2024. Yandri mengatakan PKS dan Demokrat, parpol yang berencana membentuk ‘Koalisi Perubahan’ bersama NasDem, turut ‘digoda’.
“Semua kita godalah, PKS dan Demokrat, semua kita goda. Masak nggak kita goda. Insyaallah tergoda. Bisa salah satunya ada PKS, ada Demokrat. Semua kita komunikasikan. Bisa bisa (bergabung KIB), komunikasi kan jalan terus,” kata Yandri di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/11).
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan partainya dan Partai Gerindra sepakat untuk menambah mitra koalisi. Menurutnya, dalam politik saling menggoda merupakan hal yang wajar.
“Soal PKS, kami dari PKB-Gerindra sepakat untuk menambah koalisi. Namanya saling menggoda ya, biasa. Kita juga digoda. Walaupun dalam (koalisi) KIR (Kebangkitan Indonesia Raya) kita juga ada dalam godaan,” kata Jazilul di Hotel Santika Premier Bintaro, Tangerang Selatan, Rabu (9/11).
Jazilul mengatakan tidak ada masalah dengan aksi saling goda tersebut. Menurutnya, calon yang memiliki peluang lebih besar menang, akan dipilih oleh parpol.
“Asal nanti di situ ada harapan untuk menang, dan itu menjadi satu-satunya godaan partai politik. Ada calon besar harapan untuk menang, maka itu yang akan menjadi pilihan dari partai politik dan itu menjadi godaan,” ujarnya.
“Buat PKB yang sudah berulang kali ikut pilpres, biasanya akan melihat kemenangan itu di mana,” sambungnya.
(dwia/dwia)
source