Dayah Tarbiyah Islamiyah Mazhab Syafi’i Meunasah Mee Kandang Peringati Hari Wafat Imam Syafi’i ke 1241H dan Gelar Haul Ke IX

Dayah Tarbiyah Islamiyah Mazhab Syafi’i Meunasah Mee Kandang Peringati Hari Wafat Imam Syafi’i ke 1241H dan Gelar Haul Ke IX

Lhokseumawe,  bidikindonesia.com, Peringatan Hari Ulang Tahun Wafat Imam Syafi’i ke 1241 H dan Haul Tarbiyah Islamiyah Mazhab Syafi’i ke IX berlangsung meriah dan penuh makna. Ketua Panitia, Heri Maulana, dalam laporannya menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian integral upaya yang dijadikan sebagai momentum peningkatan moral dan akhlak Masyarakat. Desa Meunasah Mee Kandang Kecamatan Muara Dua Kota lhokseumawe.Senin, 05 Februari 2024.

Heri Maulana juga membahas sejarah Tarbiyah Islamiyah Mazhab Syafi’i yang berawal dari ajaran Alquran dan Hadis yang dibawa oleh ulama mazhab Syafi’i ke Aceh. Sultan Malikussaleh menyambut baik ajaran ini, dan pada abad ke-13, Wali Songo menyebarluaskannya ke Jawa. Sejak itu, Islam berkembang pesat di Pasee dan meluas hingga ke Asia.

Tgk Ahmad Banda Dua meneruskan pengulasan sejarah tersebut, mengungkapkan bahwa Syiah Kuala dan Tuanku Raja Keumala meneruskan tongkat estafet ini hingga pada 1920, Syekh Abuya Hasan Krung Kale mendeklarasikan ulang ajaran ini. Presiden Soekarno kemudian mempercayakan ajaran ini sebagai aset spiritual Indonesia.

Bacaan Lainnya

Murid-murid Syekh Abuya, seperti Abu Muhammad Amin Jumphoih dan Abuya Dr. Muhibbuddin Waly, turut memperjuangkan kemerdekaan. Pada 2013, Abati Usman Ibn Abdillah kembali mendeklarasikan Tarbiyah Islamiyah Mazhab Syafi’i dengan tujuan pembinaan moral dan akhlak umat.

Gerakan ini murni keagamaan dan bukan organisasi politik. Mereka percaya bahwa “tarbiyah” atau pendidikan Islam, akan memperbaiki akhlak dan membawa kemajuan bagi bangsa.
Haul ini dibuka secara meriah yang ditandai dengan pemukulan bedug oleh Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Dr. Munawar A Jalil, bersama dengan forkopimda Lhokseumawe, menandakan dimulainya acara yang penting ini.

Kemudian, acara tersebut juga ditandai dengan pengibaran lambang Tarbiyah Masjidil dan Nabawi sebagai lambang Persatuan Ummat Islam Dunia oleh Putri Pimpinan Tarbiyah Islam Mazhab Syafi’i dan Putri Muslimah Indonesia Asyafi’yah dan disertakan dengan syair Thala’l Badru A’laina.

Kapolres Lhokseumawe, AKBP Henki Ismanto yang diwakili oleh Kasubbag Begpal Bag Log Polres Lhokseumaw Iptu Faisal, SH, dalam sambutannya memberikan apresiasi yang tinggi dan dukungan penuh terhadap Tarbiyah Islamiyah Mazhab Syafi’i. Dia menyoroti peran penting mereka dalam membantu pemerintah dalam misi mulia perbaikan moral dan akhlak rakyat di Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara, terutama di era saat ini yang penuh tantangan.

PJ Walikota Lhokseumawe, yang diwakili oleh Kepala Dinas Syariat Islam, Tgk Ichwansyah, juga mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Jamaah Islamiyah. Dia menekankan betapa berharganya kontribusi Jamaah Islamiyah dalam upaya perbaikan moral dan akhlak masyarakat.

Gubernur Aceh, yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Dr. Munawar A Jalil turut menyampaikan dukungan sepenuhnya kepada Tarbiyah Islamiyah Mazhab Syafi’i. Dia menegaskan bahwa upaya mereka dalam perbaikan moral dan akhlak masyarakat di Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara sangat berarti.

Peringatan ini menjadi bukti nyata dari komitmen dan dedikasi berbagai pihak dalam mendukung dan mendorong perbaikan moral dan akhlak masyarakat. Ini adalah langkah maju positif menuju masyarakat yang lebih baik dan lebih adil.

Di akhir acara, untuk memberkahi acara Haul Tarbiyah Islamiyah, acara di tutup dengan doa oleh Abi Lukman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *