Banda Aceh|BidikIndonesia.com – Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh, Safrina Salim, menyebutkan hingga kini sudah terbentuk sekitar 200 sekolah lansia di Aceh, dengan 780 peserta pada tahun pertama pelaksanaan pada 2024.
“Tahun pertama tahun kemarin itu ada 780 lansia. Untuk sekolah lebih kurang 200-an sudah ada dan ini terus tumbuh,” kata Safrina di Banda Aceh.
Safrina mengatakan, salah satu yang aktif berjalan adalah Sekolah Lansia Ceria Bersama di Gampong Neuheun, Kecamatan Masjid Raya, Aceh Besar.
Menurut Safrina, kegiatan sekolah mencakup pemeriksaan kesehatan bekerja sama dengan Akademi Akupunktur Aceh serta berbagai pelatihan kerajinan tangan.
Safrina menjelaskan, pembelajaran di Sekolah Lansia fokus pada tujuh dimensi lansia tangguh, meliputi dimensi agama, kesehatan, cinta kasih, lingkungan, sosial, ekonomi, dan penguatan delapan fungsi keluarga.
“Setiap sekolah mengadakan 12 kali pertemuan, yang dapat dilakukan seminggu sekali atau sebulan sekali, dengan lokasi yang fleksibel, mulai dari meunasah hingga ruang komunitas,” ujarnya.
Safrina menegaskan, pembentukan sekolah lansia dilakukan melalui SK kepala desa, sementara peserta wajib berdomisili sesuai KTP di desa setempat.
“Semua desa di Aceh diperbolehkan membuka sekolah lansia,” ujarnya.
Safrina menambahkan, hampir seluruh kabupaten kota di Aceh kini telah memiliki sekolah lansia.
Safrina menyebutkan, Kabupaten Aceh Besar menjadi daerah dengan perkembangan paling menonjol. “ Dan direncanakan akhir tahun ini direncanakan sekitar 1.400 lansia akan diwisuda di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh.
Para lulusan, lanjut Safrina, nantinya akan menerima sertifikat resmi yang dikeluarkan pemerintah daerah.
“Sertifikat itu ada nomor Kemendukbangga. Jadi tidak sembarangan, tidak boleh dinas lain mengeluarkan sertifikat,” pungkasnya.
