Simeulue|Bidikindonesia.Com– Warga Kabupaten Simeulue, kembali menghadapi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM), terutama jenis solar dan pertalite.
Kondisi itu membuat aktivitas masyarakat baik para supir maupun Nelayan terganggu, Senin (9/6/2025).
Kelangkaan paling terasa di Kota Sinabang, di mana hanya satu SPBU di Desa Abail yang masih beroperasi.
Antrean panjang kendaraan sudah tampak sejak subuh.
Sementara SPBU di desa Suka Jaya tampak belum beroperasi.
“Kalau begini terus, kami tidak bisa kerja. Angkutan berhenti, barang kebutuhan telat datang, ongkos naik,” kata Abdullah seorang sopir angkutan, saat ditemui dilokasi.
Tak hanya para sopir para nelayan juga terdampak karena minimnya pasokan minyak membuat banyak perahu tidak bisa melaut.
Hasil tangkapan menurun dan distribusi antar desa terganggu.
Sekretaris (PDTS) Pesatua Damtruk Simeulue Halim kepada wartawan berharap kelangkaan minyak ini semoga dapat segera teratasi.
Pasalnya kata dia dengan sulitnya mendapatkan minyak banyak mobil saat ini berhenti beroperasi.
“Kita berharap kelangkaan ini supaya dapat segera teratasi sehingga aktivitas kembali normal seperti biasa,” harapnya. (RK)