BANDA ACEH – Pj Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Ayu Candra Febiola Nazuar, mengajak masyarakat Aceh khususnya warga Gampong Nusa, Kecamatan Lhoknga untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Sebab, plastik merupakan jenis sampah yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk dapat terurai secara alami.
Ajakan itu disampaikan Ayu dalam Sosialisasi Pengolahan dan Penggunaan Pupuk Organik di Gampong Nusa, Kabupaten Aceh Besar, Senin (17/10/2022).
Turut mendampingi Ayu, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Aceh, Ketua DWP Aceh Besar, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, serta Perangkat Desa dan warga setempat.
Ayu yang juga Pj Bunda PAUD Aceh itu mengatakan, penggunaan plastik yang berlebihan, disertai pemrosesan yang tidak baik akan berdampak pada pencemaran lingkungan secara berkepanjangan, dan menimbulkan serpihan mikro plastik yang akan mengganggu kelangsungan hidup manusia. “Plastik yang tidak ditangani akan menghasilkan mikro plastik yang akan membahayakan kehidupan, sebab dapat dimakan oleh ikan, bahkan manusia sampai ke janin,” kata wanita yang lebih dikenal Ayu Marzuki itu.
Ia menerangkan, plastik adalah salah satu faktor masalah lingkungan serius yang harus ditekan penggunaan, dapat dimulai dengan menggunakan produk atau kemasan alternatif yang lebih ramah lingkungan dan dapat menjadi pengganti penggunaan plastik sekali pakai, dengan harapan dapat mengurangi polusi limbah plastik di Aceh.
Selain mengurangi sampah plastik, Ayu juga menganjurkan untuk memilah sampah organik dan non-organik. Sampah organik adalah sampah rumah tangga berupa sisa makanan seperti sayuran atau buah-buahan, bumbu dapur yang sudah tidak terpakai ataupun dedaunan yang rontok. Sedangkan sampah non-organik adalah sampah yang tidak dapat membusuk, seperti plastik, styrofoam, dan besi.
Ayu mengatakan, sampah organik rumah tangga dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos, yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman. Selain dapat menjadi pupuk kompos, hal itu juga akan menjadi solusi untuk mengurangi limbah sampah rumah tangga.
Karena itu, ia berharap melalui sosialisasi pengolahan dan penggunaan pupuk organik ini, masyarakat khususnya warga Gampong Nusa, untuk bisa menjadi model untuk desa yang bebas pupuk kimia, serta mengurangi penggunaan plastik.