Autobiografi Liputan Berbagai Peristiwa di Aceh

Autobiografi Liputan Berbagai Peristiwa di Aceh

Banda Aceh | BidikIndonesia – Jurnalis Lembaga Kantor Berita Antara Nasional (LKBN) Antara Azhari meluncur buku autobiografi perjalanan dan pengalaman hidupnya meliput berbagai peristiwa di Provinsi Aceh. Peluncur buku berjudul Terlahir sebagai Jurnalis Antara berlangsung di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh di Banda Aceh, Sabtu (4/1/2024).

Peluncuran buku dihadiri Penjabat Wali Kota Banda Aceh Almunizal Kamal, kalangan pimpinan media massa, pengurus organisasi kewartawanan, akademisi, serta undangan lainnya.

Penulis buku Azhari mulai bergabung di LKBN Antara sejak September 1997. Selain sebagai wartawan, Azhari juga pernah dipercaya sebagai Kepala Biro Jambi, Kepala Biro Sumatera Barat, Kepala Biro Aceh, Pelaksana Tugas Sekretaris Perum LKBN Antara, serta menjabat Kepala Biro Sumatera Utara sejak November 2023 hingga sekarang.

Azhari mengatakan, buku tersebut merupakan catatan perjalanan dan pengalamannya sebagai wartawan LKBN Aceh sejak 1997 hingga sekarang. Dalam rentang waktu tersebut, berbagai peristiwa penting nasional terekam dalam pemberitaan di LKBN Antara.

“Buku ini berjudul terlahir sebagai jurnalis Antara ini ditulis atas dorongan dari beberapa kerabat yang menilai pentingnya pengalaman seorang jurnalis dibuku, sehingga menjadi inspirasi bagi generasi muda, terutama mereka yang menggeluti profesi wartawan,” katanya.

Bacaan Lainnya

Dalam buku tersebut, Azhari menuangkan mulai dirinya bergabung dengan LKBN Antara pada masa orde baru, konflik bersenjata di Aceh, bencana alam gempa dan tsunami 26 Desember 2004, proses rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh disertai perdamaian Aceh, hingga pandemi COVID-19.

Ada berbagai peristiwa penting yang diliput Azhari, di antaranya tuntutan reformasi 1998 di Provinsi Aceh. Kemudian aksi menuntut referendum Aceh. Tuntutan referendum tersebut menjadi momentum penting di tengah ketidakstabilan politik nasional di era reformasi.

“Selain itu, saya juga meliputi beberapa peristiwa penting pada masa konflik Aceh seperti Simpang KKA, Krueng Arakundo, Tragedi Beutong Ateuh, hingga proses perdamaian Aceh,” sebut Azhari.

Dalam buku tersebut, Azhari juga mengisahkan bencana 26 Desember 2004. Pada bencana gempa disusul tsunami tersebut. Azhari ikut menjadi korban dan sebagian besar keluarga dekat hilang serta rumah orang tuanya di Gampong Lampoh Daya, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh, rata dengan tanah.

“Autobiografi tersebut saya tulis bagaimana militansi dan independen seorang jurnalis, pada saat keamanan tidak kondusif dan ikut menjadi korban bencana gempa disusul tsunami 26 Desember 2024,” kata Azhari.[RRI]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *