Aset Terbengkalai di Sabang Kembali Difungsikan

Aset Terbengkalai di Sabang Kembali Difungsikan

Penampakan Bangunan Mess Sabang yang berlokasi di Banda Aceh.

Sabang | BidikIndonesia – Sejumlah aset milik Pemerintah Kota Sabang yang selama ini terbengkalai dan belum dimanfaatkan secara optimal akan kembali diaktifkan. Langkah ini dinilai penting untuk meningkatkan pendapatan daerah serta mempercepat pembangunan ekonomi di Kota Sabang.

Dalam keterangannya kepada RRI, Zulkifli Adam menyebutkan beberapa aset yang akan menjadi prioritas, seperti Mess Pemerintah Kota Sabang di Banda Aceh, Sabang Hill, dan Gapang Resort. Zulkifli menjelaskan, pengelolaan aset tersebut nantinya bisa dilakukan melalui dua skema, yakni bekerja sama dengan pihak ketiga atau memanfaatkan dukungan anggaran dari Pemerintah Provinsi Aceh.

“Semuanya akan kita lihat kondisinya, bagaimana kita bangun lebih baik ke depan. Kalau dulu saya selalu melakukan pendekatan dengan pihak provinsi, dan ke depan, sebagai wali kota terpilih, tentunya saya harus aktif melakukan pendekatan, bukan hanya ke provinsi, tetapi juga ke pusat,” tegas Zulkifli, Senin (28/4/2025).

Tidak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA), Zulkifli menekankan pentingnya membuka peluang investasi dari luar dan dalam negeri. “Yang utama bagi saya ke depan, jangan kita hanya melihat APBN, APBA, dan PBK, tapi bagaimana investasi para investor yang ada di luar maupun yang ada di dalam untuk bersenang hati membangun Sabang,” jelasnya.

Bacaan Lainnya

Zulkifli menilai, dengan memanfaatkan aset secara maksimal dan membuka ruang investasi yang lebih luas, Sabang akan mampu mempercepat pertumbuhan ekonominya dan menjadi salah satu destinasi unggulan di Aceh. Ia pun meminta seluruh elemen masyarakat mendukung upaya tersebut demi kemajuan daerah.[RRI]

Saat ini, Pemerintah Kota Sabang tengah menyusun langkah-langkah strategis untuk merealisasikan rencana tersebut. Langkah tersebut termasuk kajian teknis terhadap kondisi aset, skema kerjasama investasi, serta pendekatan intensif dengan berbagai pihak di tingkat provinsi dan nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *