Banda Aceh|BidikIndonesia.com – Alhamdulillah, kini masyarakat Aceh bisa meminjam untuk mendapatkan pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah di Pegadaian, baik di kantor maupun melalui agen resmi.
Besaran KUR Syariah yang menyasar pelaku usaha pemula ini mulai dari Rp 1 juta hingga puluhan juta rupiah. “Pinjaman mulai Rp1 juta sampai Rp10 juta di tahap awal, bisa naik sampai Rp50 juta kalau lancar,” kata Executive Vice President PT Pegadaian, Ferry Heriawan dalam keterangannya yang diterima.
Dikatakan, KUR syariah ini juga tidak membutuhkan agunan, karena yang dinilai Pegadaian adalah bagaimana nasabah membayar angsurannya dari usaha yang dijalankan.
Masyarakat dapat mengajukan pembiayaan KUR Syariah dari Pegadaian hanya dengan surat keterangan usaha dari keuchik (kepala desa), usaha sudah berjalan selama enam bulan dan tempat usaha maksimal 5 km dari kantor cabang Pegadaian.
Diketahui, Pegadaian kini telah memiliki lebih kurang 200 ribu agen Syariah secara nasional. Sementara jumlah kantor resminya sekitar 4.000 unit. Di sisi lain, sejak 2022 penyaluran KUR Syariah sudah mencapai Rp 210 miliar dengan sekitar 16 ribu nasabah di Aceh.
Pihaknya juga menggandeng 4.500 toko kelontong masa kini binaan Sampoerna Retail Community (SRC) di Aceh untuk memasarkan produk UMKM lokal. Executive Vice President PT Pegadaian itu berharap, produk lokal bisa dijual di warung kelontong SRC ini.
Meski demikian, pihaknya mengingatkan, peluang pembiayaan bisa tertutup jika catatan kredit di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK bermasalah, meski tunggakan tergolong kecil. “Jaga riwayat kredit baik-baik, misalnya ada pinjol, itu mempengaruhi sehingga tidak bisa pinjam,” pungkasnya.(*)
