Abdya | BidikIndonesia.com – Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dipercaya sebagai tuan rumah perhelatan Gelar Teknologi Tepat Guna (GTTG) XXVI tingkat Provinsi Aceh yang berlangsung pada 28 Mei 2025.
Kegiatan ini akan menjadi ajang unjuk inovasi teknologi dari seluruh kabupaten/kota di Aceh.
Kepala Bidang PKSDA Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Aceh, Drs Wardana MSi, menyampaikan hal itu dalam rapat koordinasi (Rakor) yang digelar di Aula Dikila Bappeda Abdya.
Rakor tersebut dihadiri Bupati Abdya Safaruddin Wakil Bupati Zaman Akli, Ketua DPRK Roni Guswandi, serta perwakilan dari 16 kabupaten/kota di Aceh. Wardana menegaskan bahwa pelaksanaan GTTG tahun ini akan mengusung tema sesuai dengan semangat dan motto Kabupaten Abdya sebagai tuan rumah.
“Acara ini juga sebagai bentuk dukungan kita terhadap peringatan HUT ke-23 Abdya.
Hari ini hadir 17 kabupaten dalam Rakor, dan yang belum mengikuti nantinya akan kita susul kembali ikut mendukung bersama-sama menuju Arah Baru Abdya Maju,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa persiapan teknis terus dimatangkan, mulai dari lokasi kegiatan, penginapan peserta, hingga pembagian nomor stand pameran.
“Setiap kabupaten akan mengirimkan puluhan peserta, sehingga koordinasi harus matang.
Hari ini juga kita mulai pembagian nomor stand pameran GTTG,” jelas Wardana.
Sementara itu, Bupati Abdya, Safaruddin, menyampaikan rasa bangga atas kepercayaan yang diberikan kepada daerahnya sebagai tuan rumah GTTG XXVI Tahun 2025 se Provinsi Aceh.
Menurutnya, ini menjadi kehormatan besar sekaligus tanggung jawab untuk menyukseskan acara hingga selesai.
“Abdya yang baru berusia 23 tahun sejak pemekaran dari Aceh Selatan merasa tersanjung dipercaya sebagai tuan rumah GTTG 2025,” kata Safaruddin.
Ia mengakui, meski belum memiliki infrastruktur megah, semangat dan potensi lokal menjadi kekuatan utama Abdya.
“Kami akan terus menggelorakan semangat Arah Baru Abdya Maju melalui sumber daya yang kami miliki, baik alam maupun manusianya,” tambahnya.
Dalam kegiatan GTTG nanti, Pemkab Abdya juga akan menggelar expo UMKM yang menampilkan produk-produk lokal dari para pelaku usaha.
“Kami sambut para tamu dengan semangat ‘Peumulia Jame’. Banyak produk dan cendera mata khas Breuh Sigupai yang bisa dibawa pulang,” ujar Safaruddin.
Ia menekankan bahwa semangat digitalisasi dan pengembangan teknologi menjadi fokus utama pemerintahannya bersama Wakil Bupati Zaman Akli yang baru dua bulan menjabat.
“Era sekarang adalah era teknologi. Tapi teknologi itu harus berdampingan dengan kearifan lokal dan syariat yang menjadi kekhususan Aceh,” jelasnya.
Bupati juga menegaskan bahwa inovasi teknologi yang akan ditampilkan bukan semata-mata soal kecanggihan alat, tetapi bagaimana teknologi bisa selaras dengan budaya dan karakteristik lokal.
“Kita ingin mendorong para inovator agar mampu mengembangkan teknologi berbasis digital tanpa meninggalkan nilai-nilai adat,” katanya.
Ia berharap GTTG 2025 menjadi wadah bagi kolaborasi dan sinergi antar kabupaten/kota se-Aceh dalam mengembangkan inovasi desa. “Ini bukan sekadar ajang pameran, tapi kesempatan membangun kerja sama dan berbagi inspirasi untuk kemajuan bersama,” tutur Safaruddin.
Lebih lanjut, ia berharap inovasi yang lahir dari GTTG tingkat provinsi dapat bersaing di tingkat nasional. “Aceh punya kekhususan dalam sistem pemerintahan. Jika tidak dimanfaatkan melalui inovasi dan pemberdayaan desa, itu menjadi kerugian besar,” imbuhnya.
Menurut Safaruddin, kekhususan Aceh yang diatur dalam UU Nomor 11 Tahun 2006 harus menjadi kekuatan dalam mendorong regulasi yang mendukung teknologi dan pembangunan desa. “Qanun yang kita miliki adalah peluang untuk memperkuat inovasi yang sesuai dengan nilai dan karakter lokal Aceh,” tegasnya.
Sebagai penutup, ia mengajak seluruh elemen untuk bersama-sama menyukseskan GTTG XXVI di Abdya, dengan semangat kolaborasi tanpa melupakan jati diri. “Semoga Abdya bisa menjadi tuan rumah yang membanggakan dan inspiratif bagi seluruh daerah di Aceh,” demikian pungkasnya.