Banda Aceh|BidikIndonesia.com – Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh untuk tidak hanya bergantung pada anggaran daerah dalam menjalankan program dan kegiatan. Hal tersebut disampaikan saat pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan 17 pejabat pimpinan tinggi pratama (Eselon II) di Gedung Balai Kota.
“Kita butuh kreativitas dan kemandirian. Kondisi keuangan daerah saat ini sudah tidak baik-baik saja, sementara banyak kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi,” ujar Illiza.
Illiza menegaskan, setiap OPD harus mampu berinovasi dan menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, baik dari sektor swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maupun pemerintah pusat, guna mempercepat pembangunan Kota Banda Aceh.
“Jangan hanya bertumpu pada anggaran yang ada. OPD harus aktif mencari peluang, menggandeng pihak swasta, dan mengejar program pusat. Jangan sampai hanya duduk menunggu dan menghabiskan anggaran yang tersedia,” ujarnya.
Menurut Illiza, semangat kolaborasi menjadi kunci utama dalam membangun Banda Aceh yang lebih tertata dan berkembang. Ia juga menekankan pentingnya inovasi nyata dari setiap OPD agar manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.
“Setiap OPD harus punya minimal satu inovasi nyata yang bisa dirasakan masyarakat. Dengan berkolaborasi dan berinovasi, insyaallah kota kita akan tumbuh lebih baik,” kata Illiza menambahkan.
Pelantikan 17 pejabat eselon II tersebut diharapkan menjadi momentum bagi Pemerintah Kota Banda Aceh untuk memperkuat tata kelola pemerintahan dan meningkatkan kinerja pelayanan publik di tengah keterbatasan fiskal daerah.