Sabang|BidikIndonesia.com – Memasuki musim kemarau, beberapa wilayah di Aceh terdeteksi titik panas (hotspot). Titik panas tersebut berada dua Kabupaten, yaitu Aceh Utara dan Aceh Selatan.
Hal ini disampaikan oleh prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Aceh, Muhammad Rafli, Senin (16/6/2025). Ia mengatakan dari hasil pantauan Sensor MODIS yaitu Satelit Terra, Aqua, Suomi NPP dan NOAA20/VIIRS, terdapat 1 titik panas dengan tingkat kepercayaan tinggi di Aceh Selatan.
“Beberapa titik panas yang terpantau di Aceh seperti di Lhoksemawe, Bireun, dan Aceh Selatan. Khusus untuk Aceh Selatan di Kecamatan Trumon Timur, terpantau adanya kebakaran hutan atau lahan di daerah tersebut,” ungkapnya.
Rafli menjelaskan, memasuki musim kemarau di wilayah Aceh, masyarakat diminta untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar sampah. Waspada terhadap hotspot yang dapat terjadi akibat perubahan musim. Musim kemarau dapat berkontribusi terhadap peningkatan potensi titik panas.
“Masyarakat Aceh khususnya di wilayah rawan karhutla untuk lebih berhati-hati. Diharapkan tidak membuka lahan dengan cara membakar, karena dapat memicu terjadinya karhutla (kebakaran hutan dan lahan),” jelasnya.
Dengan memantau informasi dari BMKG, diharapkan masyarakat lebih waspada dan mengambil langkah antisipasi untuk mengurangi resiko akibat cuaca ekstrim.
Menurutnya, Presiden Prabowo juga tak menutup kemungkinan untuk berdialog dengan Gubernur Muzakir Manaf alias Mualem dan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, sebelum nantinya mengeluarkan peraturan.
“Kita tidak bersengketa dengan pihak luar, dengan negara lain, tetapi ini kira-kira ada aspirasi-aspirasi yang berbeda antara beberapa dua daerah dalam NKRI tentang pulau-pulau tertentu. Nah ini tentu saja sesuai dengan aturan main yang ada di negara kita, maka ini diambil alih oleh pemerintah pusat,” ucapnya.
“Jadi tentu akan presiden akan segera mengambil keputusan secepatnya, dan dengan mempertimbangkan aspirasi-aspirasi maupun proses historis, proses administrasi yang sudah dijalankan selama ini. Jadi kita tunggu saja, secepatnya presiden akan mengambil keputusan,” katanya.