Banda Aceh|BidikIndonesia.com – Terowongan Gunung Geurutee kembali mencuat. Proyek infrastruktur yang sempat mencuri perhatian beberapa tahun lalu kini kembali disuarakan oleh T. Iskandar Daod, SE., M.Si., Ak., mantan anggota DPRA dua periode yang dikenal konsisten memperjuangkan pembangunan untuk kawasan barat selatan Aceh. (28/4)
Saat ditemui di sela kegiatan diskusi pembangunan daerah, T. Iskandar Daod dengan penuh semangat mengungkapkan bahwa usulan terowongan ini bukan sekadar impian masa lalu—tetapi kebutuhan nyata yang belum terjawab hingga kini.
“Kita bicara soal akses utama yang menghubungkan Ibukota Propinsi Aceh ke wilayah barat selatan. Jalan di Gunung Geurutee itu sering longsor, sempit, dan rawan kecelakaan.
Sampai kapan masyarakat harus menanggung risiko ini?” ujarnya.
Menurutnya, terowongan Geurutee bisa menjadi titik balik bagi percepatan pembangunan wilayah barat selatan yang selama ini tertinggal dari sisi konektivitas.
Akses yang lancar bukan hanya menghemat waktu dan biaya, tetapi membuka pintu bagi pertumbuhan ekonomi, pariwisata, dan distribusi hasil bumi lokal.
T. Iskandar mengaku pernah mengusulkan proyek ini saat masih aktif di DPRA, namun hingga kini belum ada langkah nyata dari pemerintah.
“Saya mengajak tim RPJM Aceh sekarang untuk memberi perhatian serius. Proyek ini sangat strategis dan menyentuh langsung kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengajak tokoh-tokoh dari wilayah barat selatan Aceh untuk bersatu suara mendorong terwujudnya proyek ini.
“Ini bukan proyek personal, ini kepentingan kolektif. Kalau kita tidak suarakan bersama, maka akan terus tertinggal.”
Kawasan Gunung Geurutee memang dikenal sebagai salah satu jalur paling menantang di Aceh. Selain medan yang curam, cuaca ekstrem sering menyebabkan longsor dan mengganggu arus lalu lintas.
Tidak sedikit kendaraan yang harus antri berjam-jam hanya untuk melintasi jalur tersebut.
Di tengah gencarnya pembangunan di berbagai wilayah Aceh, suara dari barat selatan seperti ini patut menjadi perhatian.
Terowongan Geurutee bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga soal keadilan pembangunan.
Akankah pemerintah kali ini mendengar? Waktu yang akan menjawab. Yang jelas, harapan dari barat selatan kini kembali bergema, lebih lantang dan lebih mendesak dari sebelumnya. (Yusrizal)