BANDA ACEH, BidikIndonesia.com Cadangan Minyak dan Gas (Migas) dengan jumlah 4,68 miliar barel ditemukan di Aceh. Penemuan cadangan Migas jumbo ini diklaim melebihi cadangan di Arab Saudi.
Lokasi tepatnya berada di sumur Eksplorasi Layaran-1 South Andaman. Lokasi tersebut sekitar 100 kilometer lepas pantai Sumatera bagian utara, Indonesia.
Blok ini merupakan blok migas yang dilelang pada 2018 dan baru diteken kontrak pengelolaannya pada Februari 2019 dengan menggunakan sistem fiskal gross split.
Hal tersebut disambut baik oleh Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA). Jika temuan itu berhasil dieksplorasi dan dimanfaatkan dengan baik, dinilai bisa bikin masyrakat Aceh tak ada yang miskin lagi.
“Jika itu berhasil maka diprediksi kita (Aceh) tidak miskin lagi”, kata Pimpinan DPRA Teuku Raja Kemangan dikutip Jumat (29/12/2023).
Ia membeberkan, dari data yang ia dapatkan, cadangan minyak dan gas itu diprediksi sebanyak 4.685 milliar barrel. Lebih besar dari yang dimiliki Arab Saudi yang hanga 267 miliar barel.
Bukan hanya Arab Saudi, jumalh cadangan migas yang ditemukan di Aceh itu lebih besar dari Venezuela yang hanga 303 miliar barel. Padahal negara itu nerupakan negara dengan cadangan migas terbesar saat ini.
Penemuan itu dibenarkan Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut, Yanin Kholison. Ia mengatakan penemuan potensi cadangan migas baru itu ada di blok Andaman II di area offshore sekitar 150 mil laut.
Tenaga Ahli Lingkungan SKK Migas Mohammad Kemal mengatakan, penemuan cadangan migas di wilayah tersebut telah menarik perhatian dunia internasional.
“Untuk long term-nya di atas 2028 kita akan melihat dari potensi-potensi eksplorasi, yang paling besar tentunya adalah di Andaman Integrated. Di sana ada beberapa WK yang kemarin temuan dari Timpan 2 itu mengundang banyak atensi dari dunia internasional, dari pada geolog-geolog internasional, yang memperkirakan bahwa di sana bisa ditemukan giant discovery,” jrlas Mohammad Kemal.
“Dapat kami sampaikan untuk total sumber daya area Andaman terakumulasi sebesar 4,68 miliar barel oil equivalent, dengan rincian discovery 260 juta barel equivalent, prospect 1,97 miliar barel equivalent, dan lead 2,63 miliar barel equivalent,” tandasnya.[Fajar]