“Hari Reformasi bukan hanya peringatan tumbangnya rezim Orde Baru, tapi juga momentum refleksi untuk memperkuat posisi strategis pers sebagai pengawal pemerintahan yang demokratis, penjaga kebebasan berekspresi, dan suara rakyat,” ujar Adhifatra dalam keterangan pers di Banda Aceh, Rabu (21/5/2025). Foto: Dok bidik indonesia
BANDA ACEH | bidikindonesia.com – Memperingati Hari Reformasi Nasional, Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah Sekber Wartawan Indonesia (DPW SWI) Provinsi Aceh, Adhifatra Agussalim, CIP, CIAPA, CASP, CPAM, C.EML, yang juga menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Media Nasional MNCCTVNEWS, menyerukan pentingnya peran pers dalam menjaga semangat reformasi dan memperkuat nilai-nilai demokrasi di Indonesia.
“Hari Reformasi bukan hanya peringatan tumbangnya rezim Orde Baru, tapi juga momentum refleksi untuk memperkuat posisi strategis pers sebagai pengawal pemerintahan yang demokratis, penjaga kebebasan berekspresi, dan suara rakyat,” ujar Adhifatra dalam keterangan pers di Banda Aceh, Rabu (21/5/2025).
Ia menegaskan, tantangan dunia jurnalistik di era digital semakin kompleks. Ancaman bukan hanya berasal dari tekanan politik atau ekonomi, tapi juga disebabkan oleh maraknya disinformasi, polarisasi opini publik, dan rendahnya literasi media di masyarakat.
“Pers harus tetap independen, berpihak pada kebenaran, serta konsisten menyuarakan kepentingan publik. Tidak akan ada reformasi yang sejati tanpa kehadiran pers yang kuat, profesional, dan bermartabat,” tegasnya.
Adhifatra juga menekankan komitmen SWI Aceh dalam mendorong peningkatan profesionalisme wartawan di daerah. Salah satunya melalui penguatan kapasitas jurnalis muda dan kolaborasi lintas sektor untuk menjaga semangat reformasi, khususnya di Aceh.
“Kepada jurnalis muda, mari rapatkan barisan, bangun sinergi lintas generasi, dan terus bergerak maju. Jangan lupakan bahwa 27 tahun lalu, semangat reformasi lahir dari perjuangan pemuda dan mahasiswa. Kini, kita adalah generasi penerus yang harus menjaganya,” pungkasnya.