Stok Capai 118 Ribu Ton, Aceh Cetak Sejarah Surplus Beras

Stok Capai 118 Ribu Ton, Aceh Cetak Sejarah Surplus Beras

Kepala Bulog Aceh, Ihsan, saat meninjau gudang Bulog di Siron, Aceh Besar, Senin 5/5/2025.

Banda Aceh | BidikIndonesia – Provinsi Aceh mencatat sejarah saat ini sedang surplus beras. Total stok di seluruh gudang Bulog di Aceh mencapai 118 ribu ton. Hal itu disebut cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 14 bulan ke depan. Surplus beras ini menyusul panen raya yang berlangsung di sejumlah wilayah seperti Pidie, Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, dan Aceh Besar.

Kepala Bulog Aceh, Ihsan, menjelaskan stok tersebut merupakan hasil penyerapan gabah dari petani sejak Januari hingga awal April 2025. Beras itu kini disimpan di gudang-gudang yang tersebar di seluruh Aceh.

“Wilayah Aceh saat ini memang surplus beras. Kita kelebihan pasokan. Kita Kanwil Bulog Aceh tidak membatasi pembelian gabah maupun beras petani. Selama petani panen, kita serap terus. Selama belum ada perintah (dari pemerintah) untuk berhenti, kita tetap melaksanakan pembelian gabah-gabah petani,” kata Ihsan, Senin (5/5/2025).

Gudang Bulog di Siron, Aceh Besar, sendiri kini menyimpan 18 ribu ton beras. Gudang itu disebut tak lagi punya ruang menampung beras, sehingga Bulog Aceh bekerja sama untuk menyimpan beras di gudang Lanud Sultan Iskandar Muda (SIM) milik TNI AU.

Bacaan Lainnya

Ihsan mengatakan dengan rata-rata penyaluran sekitar 8 ribu ton per bulan, stok saat ini tidak hanya menjamin kebutuhan lokal, tapi juga membuka peluang untuk membantu provinsi lain yang kekurangan.

“Kalau ada daerah minus, stok dari Aceh bisa dikirim ke sana. Artinya, serapan kita bisa terus berjalan,” ujarnya.[Masakini]

Ia juga menegaskan bahwa di tengah kondisi surplus seperti ini tidak diperlukan impor beras dari luar, meski ketentuan kebijakan itu berada di pemerintah pusat. “Untuk apa kita impor kalau produksi kita dalam negeri saja cukup,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *