Sering Padam, Ketua HRD Minta GM PLN Aceh Turun Tangan Atasi Listrik di Simeulue

Sering Padam, Ketua HRD Minta GM PLN Aceh Turun Tangan Atasi Listrik di Simeulue
Salah seorang Aktivis Simeulue, Hardani (Ketua HRD). Foto: Ist

SIMEULUE | BidikIndonesia.com – Kegelisahan mendalam menyelimuti masyarakat Simeulue, Aceh, akibat pemadaman listrik yang terjadi secara berkala dan tanpa pemberitahuan.  Kejadian ini bukan hanya sekadar gangguan sesekali, melainkan fenomena yang terjadi berulang, memicu kemarahan dan tuntutan keras kepada pihak PLN agar segera mengatasi permasalahan ini. Masyarakat bahkan mendesak General Manager (GM) PLN Aceh untuk turun tangan langsung dan memberikan solusi konkret. Jum’at (28/04/2025).

Salah seorang Aktivis Simeulue, Hardani menyebutkan, pedamnya listrik yang sering terjadi telah mengganggu berbagai aspek kehidupan masyarakat Simeulue. Mulai dari aktivitas ekonomi, terutama usaha kecil menengah (UKM), mengalami kerugian signifikan. Apalagi saat bukan ramadhan.

“Toko-toko, warung makan, dan usaha lainnya terpaksa menghentikan operasionalnya ketika listrik padam, hal ini dapat berakibat pada penurunan pendapatan dan bahkan kerugian finansial yang cukup besar,” ujar Ketua HRD sapaan akrab Hardani.

Ditambahkannya, padamnya listrik yang kerap terjadi itu juga berdampak pada sektor kesehatan. Rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya sangat bergantung pada pasokan listrik yang stabil untuk operasional peralatan medis. Pemadaman listrik, kata Ketua HRD, dapat mengganggu pelayanan kesehatan dan bahkan mengancam keselamatan pasien.

“Masyarakat khawatir akan dampak yang lebih serius jika pemadaman listrik terjadi pada saat kondisi darurat medis,” imbuhnya.

Bacaan Lainnya

Selain itu, dampak pemadaman listrik juga dirasakan oleh sektor pendidikan, siswa-siswa kesulitan untuk belajar, terutama ketika sedang mengerjakan tugas atau menghadapi ujian. Proses belajar mengajar terganggu, dan potensi penurunan kualitas pendidikan menjadi kekhawatiran yang serius.

“Sekolah-sekolah di Simeulue membutuhkan pasokan listrik yang stabil untuk mendukung kegiatan belajar mengajar yang efektif, ” kata Ketua HRD.

Keluhan masyarakat Simeulue telah disampaikan melalui berbagai saluran, termasuk media ssosial. Mereka merasa didiamkan dan diabaikan oleh pihak PLN setempat. Ketidakjelasan informasi mengenai penyebab pemadaman dan rencana perbaikan semakin menambah rasa frustasi dan kemarahan masyarakat. Mereka menuntut transparansi dan pertanggungjawaban dari pihak PLN.

“Kami bukan hanya meminta perbaikan, tapi juga penjelasan yang jujur dan transparan. Kapan masalah ini akan selesai? Apa yang sedang dilakukan PLN untuk mengatasi pemadaman ini secara permanen?,” ungkapnya mantan Sekretaris PDI-P Simeulue ini.

Oleh sebab itu, ketua HRD mendesak GM PLN Aceh untuk turun tangan langsung dan memimpin upaya perbaikan secara menyeluruh. Ia berharap adanya solusi jangka panjang yang dapat mengatasi masalah pemadaman listrik di Simeulue secara permanen dan memberikan kepastian pasokan listrik yang andal.

“Pada tahun 2019 yang lalu melalui PDI-P telah mendatangkan Mesin Listrik PLN berkapasitas 1,2 Mega Watt dari GM PLN Aceh untuk cadangan daya listrik di Simeulue, namun, sampai saat pemadaman listrik masih kerap terjadi,” imbuhnya.

“Keberadaan GM PLN Aceh sangat diharapkan untuk memberikan solusi yang lebih komprehensif dan efektif, ” pungkas ketua HRD.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan dari pihak PLN Rayon Simeulue terkait padamnya listrik yang kerap terjadi. (Ricky. M) 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *