Singkil|BidikIndonesia.com – Sawit yang jadi komoditas andalan masyarakat Kabupaten Aceh Singkil, harganya terus turun.
Di tingkat petani, harga terkini Rp 2.250 per kilogram (Kg) atau turun sekitar Rp 100 per kilogram dibanding pekan sebelumnya yang berada di kisaran Rp 2.350 per kilogram.
Anto, owner ram sawit Alwi Hutabarat yang merupakan pengepul tanda buah segar kelapa sawit di kawasan Gosong Telaga Barat, mengatakan harga Rp 2.250 per Kg jika diantar ke pihaknya.
Sementara jika dijemput ke kebun petani, Rp 2.200 per Kg lantaran dikenakan ongkos angkut Rp 50 per kg.
“Untuk harga dijemput Rp 2.200, harga antar Rp 2.250,” kata Anto.
Catatan lainnya buah sawit harus dalam kondisi matang sempurna.
Bila tidak, akan ditolak oleh pabrik pengolahan minyak kelapa sawit alias tidak laku. “Mohon jaga kualitas buah,” ujar Anto.
Sawit merupakan komoditas andalan warga Aceh Singkil.
Tak mengherankan jika lebih dari 70 persen warga daerah ini menggantungkan hidup dari kelapa sawit.
Warga yang menggantungkan hidup dari kelapa sawit mulai dari pemilik kebun, penjaga kebun, tukang panen, hingga penyedia jasa angkutan.
Sehingga tinggi rendahnya harga kelapa sawit berpengaruh langsung terhadap roda perekonomian masyarakat.
Bila harga sawit sedang tinggi, gairah perekonomian langsung terasa.
Sebaliknya saat harga sawit rendah, ekonomi langsung lesu.
Petani berharap harga sawit tidak terus turun. “Harapan kami sawit harganya naik, jangan terus turun,” kata Rizki.
Sementara itu berdasarkan catatan luas areal perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Aceh Singkil mencapai 75.862,72 hektare.
Terdiri atas lahan masyarakat 31.351 hektare atau 41,33 persen dan lahan perusahaan pemegang hak guna usaha sekitar 44.511,72 hektare atau 58,57 persen. (*)