RSUD dr. Fauziah Bireuen Terima 64 Mahasiswa Profesi Ners STikes Muhammadiyah untuk Pelaksanaan Stase Keperawatan Dasar dan Profesi 2025

RSUD dr. Fauziah Bireuen Terima 64 Mahasiswa Profesi Ners STikes Muhammadiyah untuk Pelaksanaan Stase Keperawatan Dasar dan Profesi 2025
64 mahasiswa Program Profesi Ners STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe resmi diserahterimakan kepada RSUD dr. Fauziah Bireuen. Foto: Dok humas STikesMu

BIREUEN | bidikindonesia.com, 10 November 2025 — Sebanyak 64 mahasiswa Program Profesi Ners STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe resmi diserahterimakan kepada RSUD dr. Fauziah Bireuen untuk mengikuti Stase Keperawatan Dasar dan Profesi (KDP) selama tiga minggu. Kegiatan ini menjadi langkah awal mahasiswa dalam memasuki dunia praktik profesional sebagai calon Ners.

Acara serah terima yang berlangsung di Aula RSUD dr. Fauziah Bireuen dihadiri oleh Komite Pendidikan Keperawatan RSUD, Ns. Jumiati, M.Kep, Wakil Ketua I Bidang Akademik STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe, Ns. Nanda Fitria, M.Kep, Kaprodi Profesi Ners, Ns. Novia Rizana, M.Kep, dan Sekretaris Prodi Ners, Ns. Yudi Akbar, M.Kep. Kehadiran pimpinan akademik dan pihak rumah sakit menandai komitmen bersama dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan praktik keperawatan.

Dalam sambutannya, Wakil Ketua I Bidang Akademik STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe, Ns. Nanda Fitria, M.Kep, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang telah terjalin. Ia menegaskan bahwa Stase KDP merupakan fase krusial bagi mahasiswa untuk mengintegrasikan teori ke dalam praktik nyata.

> “Stase KDP ini menjadi awal mula mahasiswa bertransformasi dari ranah akademik menuju dunia profesi keperawatan yang nyata. Pada tahap ini, mahasiswa diharapkan mampu menerapkan ilmu, menunjukkan etika dalam pelayanan, serta mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan sebagai bekal untuk tahap profesi berikutnya,” ujarnya.

Beliau juga berpesan agar mahasiswa menggunakan teknologi secara bijak. Sebagai generasi digital, kemampuan memanfaatkan smartphone dan teknologi informasi harus selaras dengan etika profesi, empati, dan kepedulian kepada pasien.

Bacaan Lainnya

Selanjutnya, Komite Pendidikan Keperawatan RSUD dr. Fauziah Bireuen, Ns. Jumiati, M.Kep, menekankan pentingnya kedisiplinan, tanggung jawab, serta kemampuan berpikir kritis selama pelaksanaan praktik.

> “Mahasiswa perlu mengasah kemampuan critical thinking dalam setiap tindakan keperawatan. Kemampuan ini penting untuk menstimulus proses pengambilan keputusan yang tepat dalam menentukan Asuhan Keperawatan (Askep) yang sesuai dengan kondisi pasien,” pesannya.

Ia menambahkan bahwa berpikir kritis akan mendorong mahasiswa tidak bekerja secara rutinitas, tetapi memahami alasan ilmiah di balik setiap intervensi keperawatan yang diberikan.

Sebelum terjun ke lahan praktik, para mahasiswa mendapatkan pembekalan dari Kepala Diklat RSUD dr. Fauziah Bireuen, Ti Aminah, S.KM., S.Kep. Materi yang disampaikan meliputi regulasi rumah sakit, tata tertib praktik klinik, serta standar keselamatan pasien yang wajib dipatuhi. Pembekalan ini menjadi dasar penting bagi mahasiswa agar dapat menjalani praktik dengan aman, terarah, dan sesuai standar pelayanan keperawatan.

Selama tiga minggu mendatang, mahasiswa akan ditempatkan di berbagai unit pelayanan dasar RSUD dr. Fauziah Bireuen dengan pendampingan dari preseptor rumah sakit serta dosen pembimbing dari STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe.

Acara serah terima ditutup dengan penandatanganan berita acara antara pihak kampus dan pihak rumah sakit, dilanjutkan dengan sesi foto bersama. Kegiatan ini menandai dimulainya secara resmi Kepanitraan Klinik Keperawatan Senior (K3S) dan praktik Profesi Ners Stase KDP di RSUD dr. Fauziah Bireuen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *