Banda Aceh|BidikIndonesia.com – Ribuan warga Banda Aceh memadati ruas jalan dari Taman Sultanah Safiatuddin hingga Stadion H. Dirmuthala pada Ahad pagi, 27 Juli 2025, dalam aksi long march solidaritas untuk rakyat Palestina. Aksi ini merupakan bagian dari penggalangan dukungan kemanusiaan dan pernyataan sikap terhadap agresi militer Israel di Gaza.
Di tengah lautan massa yang membawa bendera Indonesia dan Palestina, orator aksi Farid, menyampaikan bahwa penderitaan rakyat Palestina bukan baru dimulai sejak 7 Oktober 2023, melainkan telah berlangsung sejak pendirian Israel pada 14 Mei 1948.
“Israel adalah entitas yang berdiri secara tidak sah di atas tanah Palestina—negeri para nabi. Kebrutalan yang terjadi selama ini tidak akan mungkin tanpa dukungan Amerika Serikat,” ujar Farid dalam orasinya yang disambut takbir para peserta aksi.
Farid juga mengungkapkan data terkini per 27 Juli 2025, menyebut bahwa agresi militer Israel di Gaza telah memasuki hari ke-659, dengan jumlah korban jiwa mencapai 39.560 orang syahid dan 143.926 orang mengalami luka-luka.
“Artinya, hampir 10 persen dari total penduduk Gaza yang berjumlah sekitar 2,5 juta jiwa telah menjadi korban kekejaman ini,” tegasnya.
Sementara itu, Keuchik Gampong Bandar Baru, Kecamatan Kuta Alam, Yuriansyah Yusuf, menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk solidaritas dan empati masyarakat Banda Aceh terhadap penderitaan rakyat Palestina.
“Masyarakat Banda Aceh hari ini bersatu dalam satu suara: mendukung Palestina. Selain long march, kita juga melakukan penggalangan dana yang akan disalurkan langsung untuk membantu saudara-saudara kita di Gaza yang sedang dilanda krisis kemanusiaan,” ujar Yuriansyah.
Aksi damai ini berlangsung tertib dan penuh semangat. Ribuan peserta mengenakan atribut bernuansa Palestina dan menyerukan seruan boikot terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan pendukung agresi Israel.***