Takengon -bidikindonesia.com
Diskriminasi terhadap Wartawan dengan Ancaman Bunuh dan Santet lewat via telpon oleh Reje Lut Jaya.
Salah seorang wartawan di Aceh Tengah, Yusra Efendi mengaku diancam bunuh oleh Reje Lut Jaya atas pemberitaan Proyek Dana Desa.
Sebelumnya wartawan Yusra Efendi itu meliput proyek pembangunan Rabat Beton dan Proyek Perataan Tanah lapangan futsal di Desa Lut Jaya Kecamatan Rusip, Kabupaten Aceh Tengah, pada Jumat (29/08/2024).
Bahkan hasil karya jurnalistiknya itu pun telah dimuat di media AngkaraNews.com dan Portaldatiga.com dengan judul “APBK Desa Lut Jaya di Duga Syarat Korupsi,” kata Yusra Efendi beberapa saat setelah kejadian.
Akibat pemberitaan itu, Yusra mengaku diancam dibunuh oleh Reje Lut Jaya. Ia menelpon dengan suara lantang dan mengancam akan membunuh dengan cara menusuk dengan pisau dan dia juga mengancam akan mensantet , Sabtu sekitar jam 19.00 WIB.
“Pada saat itu Reje Lut Jaya menelpon, lalu saya angkat, Tampa banyak basa basi Reje Lut Jaya langsung menghujani saya dengan kata yang tidak enak di dengar,dia juga mengatakan sedang mencari saya dengan tujuan untuk membunuh saya suara yang begitu keras membuat saya tidak bisa berbicara dan hanya diam sembari menjawab sesekali, dia juga mengatakan bahwa dia tidak takut kepada KPK apalagi INSPEKTORAT, setelah telpon di tutupnya saya bergegas sembunyi dan mengamankan diri,”
“Saat kejadian itu, saya sedang bersama dua orang rekan sejawat saya yang juga wartawan,mendengar kalimat kalimat yang terdengar keras itu .sesat kami bertiga tidak bergeming. Lalu saya keluar dan pergi untuk mengamankan diri..
Ancaman bunuh itu, dikatakan Yusra Efendi , pria tersebut menyebutkan berulang kali dengan kembali mengatakan “ku tusuk kamu nanti ”
“Saya merasa terancam dengan ucapan itu, saat ini saya sedang berpikir apakah saya melapor ke Polres Aceh Tengah atau tidak,” kata dia.
Dikatakan, terkait pemberitaan itu, sebagai seorang wartawan, dirinya sudah memenuhi unsur kode etik jurnalistik lantaran adanya konfirmasi kepada pihak terkait.