Banda Aceh | BidikIndonesia.com – Pengamat pemerintahan, Risman Rachman, menilai daftar proyek strategis Aceh 2025 tidak melambangkan pemerataan pembangunan. Hal ini berpotensi merusak citra Muzakir Manaf, Gubernur Aceh, di Dataran Tinggi Gayo.
Dalam daftar proyek strategis itu, tidak ada alokasi pembangunan untuk Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Aceh Tenggara.
Parahnya, kata Risman, hal ini terkuak di tengah isu pembentukan Provinsi Aceh leuser antara.
“Daftar Proyek Strategis Aceh (PSA) yang tidak merata itu dapat merusak citra Mualem yang selama ini diterima oleh masyarakat di Dataran Tinggi Gayo,” kata Risman, Ahad, 30 Maret 2025.
Risman mengatakan daftar proyek strategis itu juga berpotensi memunculkan isu ketidakmampaun kepala daerah mereka untuk melobi. Hal ini, kata dia, cukup berbahaya.
Risman sendiri tak yakin daftar proyek strategis itu belum final. Namun melihat daftar tersebut, terungkap buruknya perencanaan pembangunan di Pemerintah Aceh. Risman mengatakan anggaran yang ada dinikmati seluruh daerah di Aceh, tanpa terkecuali.
“Ini masih di awal-awal pemerintahan Mualem. Karena itu harus ada klarifikasi sesegera mungkin dari pelaksana tugas Sekda Aceh terkait hal ini,” kata Risman.
Pemerintah Aceh mengumumkan 32 paket pekerjaan fisik yang menjadi proyek strategis Aceh 2025. Tak satupun proyek dalam daftar itu mencakup pembangunan di Aceh Tenggara, Aceh Tengah dan Gayo Lues.
Sebagian besar proyek itu dialokasikan di Banda Aceh, sebanyak delapan item. Masing-masing di bawah Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, Rumah Sakit Jiwa (RSJ), Dispora Aceh, Dinas PUPR Aceh, serta Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Aceh.
Adapun item pembangunan yang masuk dalam daftar PSA Tahun 2025 di Banda Aceh adalah lanjutan pembangunan gedung layanan Perpustakaan di bawah SKPA Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Aceh; Renovasi Gedung Rawat Napza RSJ Aceh; Pembangunan Rawat Inap Rehabilitasi Psikosial Terpadu RSJ Aceh; Pembangunan Gedung Olahraga (GOR) PBSI Aceh; Pemeliharaan berkala Jalan Simpang Tujuh-Simpang Lamreung; Lanjutan rehabilitasi payung Masjid Baiturrahman Banda Aceh; Rehabilitasi landscape dan lantai area Plaza Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh; serta Pembangunan Jalan T Ade Utama-Jalan Jeumpa Desa Ie Masen-Doi Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Aceh
Selanjutnya, proyek fisik di Kabupaten Aceh Besar yang masuk dalam PSA Tahun 2025 mencakup tiga item berupa lanjutan pembangunan RKB Tingkat Alyah Dayah MUQ Pagar Air; land clearing KIA Ladong; dan pembangunan asrama siswi SMAN Modal Bangsa Kabupaten Aceh Besar.
Kemudian tiga proyek fisik di Aceh Singkil yang masuk PSA tahun 2025 yaitu lanjutan pembangunan gedung Administrasi Dayah Perbatasan Safinatussalamah; lanjutan pembangunan Asrama Putra Dayah Perbatasan Safinatussalamah; dan peningkatan Jalan Batas Aceh Selatan-Kuala Baru-Singkil-Telaga Bakti.
Kabupaten Aceh Selatan mendapat satu proyek fisik yang masuk dalam PSA Tahun 2025 yaitu lanjutan Pembangunan RS Rujukan Regional dr Yulidin Away Tapaktuan. Begitupula dengan PSA 2025 di Aceh Barat yang hanya mencakup proyek lanjutan pembangunan RS Rujukan Regional Cut Nyak Dhien Meulaboh.
PSA tahun 2025 selanjutnya hanya mengakomodir dua proyek fisik di Bener Meriah, yaitu peningkatan Jalan Sp Tiga Redelong-Pondok Baru-Samar Kilang dan lanjutan pembangunan gedung Bener Meriah Convention Center (BMCC) di Kecamatan Wih Pesam.
Sementara PSA 2025 di Subulussalam hanya mengakomodir proyek peningkatan jalan batas Aceh Selatan-Rundeng. Di Aceh Timur hanya melanjutkan pembangunan Jembatan Alue Gunteng Ruas Jalan Peureulak-Lokop-Batas Gayo Lues.
Di Nagan Raya, proyek fisik yang masuk PSA tahun 2025 yaitu pembangunan Jembatan Cot Rambong Ruas Jalan Kuala Tuha Lamie dan pemeliharaan berkala ruas jalan Kuala Tuha-Lamie.
Pidie mendapat dua item proyek fisik yang masuk PSA tahun 2025, yaitu pemeliharaan berkala ruas jalan lingkar Kota Sigli dan pemeliharaan berkala ruas jalan Sigli-Kembang Tanjong Teupin Raya.
Sementara PSA 2025 di Bireuen hanya sebatas revitalisasi Terminal Tipe B Bireuen (Tahap 1), dan Aceh Tamiang sekadar pembangunan tanggul dan pengaman tebing Krueng Tamiang.
Aceh Jaya mendapat sedikit lebih banyak proyek fisik yang masuk dalam PSA tahun 2025. Merujuk data yang diunggah Pemerintah Aceh, PSA 2025 di Aceh Jaya meliputi normalisasi Krueng Lageun-Pante Kuyun Kecamatan Setia Bakti, pembangunan bangunan perkuatan tebing Krueng Lambeusoi, Gampong Ujong Muloh, Kecamatan Indra Jaya, dan pembangunan bangunan perkuatan tebing Krueng Teunom.
Setakat dengan Pidie, proyek fisik yang masuk dalam PSA tahun 2025 di kabupaten pemekaran Pidie Jaya juga hanya meliputi pembangunan jalan lingkungan Gp Blang Krueng Panton Limeung Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya.