Proyek Pembangunan Jalan Rp1 Miliar di Gayo Lues Dinilai Asal Jadi

Proyek Pembangunan Jalan Rp1 Miliar di Gayo Lues Dinilai Asal Jadi

BLANGKEJEREN, Bidikindonesia.com Pengerjaan proyek rekonstruksi Jalan Akul-Padang Terangun, Kabupaten Gayo Lues diduga asal-asalan. Dana proyek tersebut bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) Rp1.196.177.000, pelaksananya lembaga Megah Karya Konstruksi dan CV Andaman Karya Perdana sebagai pengawas.

Pantauan KBA, Sabtu 21 Oktober 2023, beton yang digunakan untuk memperbaiki bagian aspal yang rusak mulai mengalami keretakan. Selain itu pada beberapa titik, beton tampak tidak rata dan tidak solid dengan aspal jalan. Terlihat juga bekas kendaraan melindas beton yang belum mengeras, menggambarkan rendahnya kualitas pengerjaan proyek ini.

Seorang tenaga pengawas konstruksi berinisial D kepada KBA.ONE, mengungkapkan secara kasat mata terlihat indikasi bahwa mutu beton yang digunakan dalam proyek ini rendah. Ia menduga hal itu disebabkan komposisi campuran semen dan pasir yang tidak sesuai.

“Mutu itu adalah kunci dari kualitas beton yang diperoleh dari perencanaan. Sebelum dihamparkan di lokasi, harus dicek dulu apakah tercapai atau belum. Dan untuk memastikan mutunya, setelah umur beton sampai, harus diuji lab,” terang D, Sabtu 21 Oktober 2023.

Dia juga menyayangkan kondisi bagian jalan yang telah dilintasi kendaraan sebelum beton mengeras. Hal itu, kata dia, menunjukkan kurang intensifnya pengawasan dalam proyek.

Bacaan Lainnya

“Harusnya mereka ada pasang rambu-rambu peringatan untuk menghindari kendaraan melintas di jalan tersebut sebelum beton mengeras,” tambah D.

Berdasarkan pengalamannya di bidang konstruksi pemerintah, D menyatakan bahwa ada indikasi kuat pekerjaan ini tidak sesuai dengan spesifikasi. Namun, katanya, untuk memastikan hal itu harus melihat dan menyesuaikan dengan RAB dan petunjuk teknisnya.

Selain itu, ia turut mempertanyakan kinerja konsultan pengawas yang bertanggung jawab mengawasi proses pengerjaan proyek ini.

Pihak pelaksana, Win Abon saat dikonfirmasi menyatakan berkomitmen untuk memperbaiki bagian-bagian yang kurang memadai dalam pekerjaan tersebut. “Kontraknya kan masih lama, sampai Desember. Kita akan perbaiki yang kurang,” ujarnya melalui telepon, Minggu 22 Oktober 2023.

Dia menjelaskan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan konsultan pengawas dan berjanji untuk menyelesaikan proyek dengan kualitas yang baik agar dapat diterima dinas terkait. “Dinas melalui Pejabat Pembuat Komitmen Teknis (PPTK) juga tidak akan menerima pekerjaan yang tidak baik,” ungkapnya.

Di sisi lain, masyarakat yang menjadi penerima manfaat dari pembangunan jalan tersebut mengungkapkan kekecewaannya terhadap kualitas pekerjaan ini. Mereka berharap jalan tersebut dikerjakan sebaik mungkin agar dana yang dialokasikan tidak sia-sia.

“Ini dananya cukup besar Rp1 miliar lebih. Kalau bisa dikerjakan dengan baik lah, jangan asal-asalan. Diperbaiki supaya bagus. Ini kalau seperti ini sebaliknya, bisa membahayakan pengendara,” ungkap salah seorang masyarakat Desa Padang, Kecamatan Terangun.

Ia menambahkan, Jalan Akul-Padang Terangun memiliki peran sentral dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di dua kecamatan. Sebagai jalur alternatif dari Kecamatan Terangun ke Kota Blangkejeren, akses ke lahan pertanian, dan penghubung antar desa Kecamatan Terangun dan Blangjerango.[KBA]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *