Aceh Tamiang,bidikindonesia.com
Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hidayah di Kampung Sidodadi kecamatan Kejuruan Muda, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tamiang, Aceh. Terus berbenah. Pada sektor yang memiliki nilai ekonomi dan prestasi baik di Tingkat Kabupaten, Provinsi dan Nasional.
Pada sektor yang memiliki nilai ekonomi, Pondok Pesantren Islam Terpadu (PPIT) Al Hidayah saat ini sedang mengembangkan penanaman cabai intensif menggunakan media polibag, yang di budidayakan tidak hanya tanaman cabai saja, ada Kacang Panjang, Terong, serta jenis kacang-kacangan dan tanaman palawija lainnya sebagai penopang nilai ekonomis di Ponpes tersebut.
Di tahun 2022 lalu PPIT Al Hidayah meraih gelar juara dua se Aceh, pada even Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren Tingkat Daerah XI (Pospeda) Provinsi Aceh tahun 2022.
Prestasi tersebut patut di apresiasi, mampu mengangkat nama daerah dan menoreh prestasi luar biasa. Seyogianya PPIT Al Hidayah terus dilakukan pembinaan menjadi Ponpes yang bermutu, dengan berbagai prestasi.
Begitu penegasan, Datok Penghulu (Kepala Desa) Kampung Sidodadi, Ratmanto pada mediaaceh.co.id. Rabu, 24 Mei 2023 di Sungai Liput.
Dikatakan, meski para pengurus dan santri PPIT Al Hidayah beberapa waktu lalu pernah di Bai’at untuk setia dan kembali ke pangkuan NKRI, karena terlibat jaringan Jama’ah Islamiyah (JI) tak menyurutkan semangat Ponpes tersebut untuk berprestasi.
“Banyak aktifitas yang dilakukan di Ponpes ini, bercocok tanam Palawija, Kegiatan Kwarcab Pramuka, Olahraga dan Seni, Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara. Menjadi satu produk unggulan baik di dalam maupun di luar ekstra kurikuler,” jelas Datok.
PPIT Al Hidayah Kampung Sidodadi membentuk Kwarcab tak lain adalah; untuk mengikis habis faham-faham radikalisme sampai ke akar-akarnya dengan dogmatis Pancasila dan UUD 1945.
Ratmanto pun mengklaim kegiatan pramuka santri terswbut merupakan yang perdana dilakukan di Pondok Pesantren Al-Hidayah Aceh Tamiang maupun Ponpes yang ada di Provinsi Aceh.
“Kegiatan ini bertujuan membentuk karakter nasionalis dan patriot santriwan dan santriwati sekaligus sebagai pembinaan,” kata Ratmanto.
Aktivitas Ponpes/Dayah Al-Hidayah yang pernah terpapar paham organisasi terlarang di Indonesia Jemaah Islamiyah (JI) ini terus dipantau setelah diketahui petinggi Ponpes tersebut terlibat terorisme.
Melalui kegiatan kepramukaan ini diharapkan bisa menangkal paham radikalisme dan bahaya laten yang menyusup di Pesantren-Pesantren.
“Kegiatan pramuka itu atas prakarsa kami sendiri (pemerintah Desa Sidodadi) setelah 389 orang santri diduga simpatisan pernah terpapar JI di Baiat kembali kepangkuan NKRI pada bulan Agustus 2022 lalu,” tegasnya. ( Poris )