PON XXI Aceh-Sumut Segera Berakhir

PON XXI Aceh-Sumut Segera Berakhir

Banda Aceh | BidikIndonesia – Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut kini memasuki tahap akhir, kata Dr. Usman Lamreung,M.Si pada media lewat siaran persnya, Rabu, (18/9).

Ia menyebutkan, berbagai cabang olahraga telah dipertandingkan, dengan sejumlah atlet meraih kemenangan gemilang, sementara yang lain harus menerima kenyataan gagal mendapatkan medali. Kebahagiaan dan kekecewaan mewarnai perhelatan ini.

“Bagi Provinsi Aceh sebagai tuan rumah, kesuksesan PON ini menjadi tanggung jawab besar,”ujarnya.

Sejak jauh hari, katanya, berbagai persiapan dilakukan untuk memastikan semua kebutuhan para atlet dan tamu terpenuhi. Meskipun dengan anggaran terbatas akibat dampak pandemi dan defisit anggaran, Aceh tetap berusaha maksimal. “Pembangunan dan rehabilitasi venue berjalan sesuai standar, meskipun mengalami keterlambatan,” ungkapnya.

Dosen Universitas Abulyatama Banda Aceh ini, menyebutkan, meskipun ada beberapa venue yang belum rampung, Pj Gubernur Aceh memastikan bahwa pembangunan tersebut akan diselesaikan setelah PON berakhir. Sebagian besar atlet mengaku puas dengan fasilitas yang disediakan, beberapa venue bahkan sudah memenuhi standar internasional.

Bacaan Lainnya

Selain itu, lanjutnya, keramahan masyarakat Aceh juga menjadi sorotan positif. Tradisi Peumulia Jame, atau menghormati tamu, membuat para atlet dan pengunjung merasa diterima dengan hangat. Kuliner Aceh dan budaya lokal semakin memperkenalkan Aceh ke seluruh penjuru nusantara, memberikan kesan positif tentang keamanan dan keramahan di provinsi ini.

Namun, jelasnya, tidak semua berjalan mulus. Panitia PON menghadapi beberapa masalah, salah satunya adalah keterlambatan distribusi makanan, yang menimbulkan kekecewaan di kalangan atlet. Penegak hukum dan BPKP kini dilibatkan untuk mengawasi proses ini, memastikan tidak ada penyimpangan dalam pelaksanaannya.

Selain itu, katanya, beberapa insiden seperti robohnya talang air di salah satu venue akibat badai juga menyebabkan gangguan dalam jadwal pertandingan. Audit atas konstruksi venue juga perlu dilakukan untuk memastikan kualitas pembangunannya.

Tantangan lainnya datang dari keputusan wasit yang dipertanyakan oleh atlet dan penonton. Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi KONI untuk melakukan evaluasi agar di masa mendatang tidak terulang lagi.

Di tengah berbagai dinamika dan tantangan, Aceh berhasil menunjukkan prestasi gemilang dengan berada di posisi lima besar, jauh melampaui target awal 10 besar. Ini adalah pencapaian luar biasa yang perlu dipertahankan di ajang-ajang olahraga besar berikutnya. Dukungan pemerintah Aceh dan KONI dalam hal kesejahteraan atlet, termasuk pembinaan dan bonus, harus terus menjadi prioritas agar prestasi ini tetap terjaga di masa mendatang, pungkasnya.[ADV]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *