Petani Baktya Barat Terlambat Turun ke Sawah, Jaringan Irigasi DI Jambo Aye Bermasalah

Petani Baktya Barat Terlambat Turun ke Sawah, Jaringan Irigasi DI Jambo Aye Bermasalah

ACEH UTARA, BidikIndonesia.com Sejumlah petani di Desa Singgah Mata dan Matang Teungoh Kecamatan Baktya Barat Aceh Utara mengeluh, mereka menduga petugas ranting jaringan irigasi tak becus mengatur aliran air, akibatnya tiap tahun ratusan petani di wilayah itu terpaksa mengurut dada. Melihat padi milik petani desa tetangga yang sudah menghijau.

Sementara para petani di Desa Singgah Mata, Matang Teungoh, Matang Sijuek Timu dan beberapa desa lainnya terlihat kondisi areal sawah masih kekeringan.

Hal tersebut disampaikan beberapa petani setempat yang terdampak akibat keterlambatan aliran air irigasi DI Jambo Aye hingga menyebabkan petani mengalami kerugian besar dan berimbas pada pendapatan ekonomi masyarakat setempat bergantung pada hasil pertanian khusus nya gabah (tanaman padi).

Mansyari Keujruen Blang Kecamatan Baktya Barat mengatakan terdapat sekitar 500 ha areal persawahan milik petani yang sering mengalami keterlambatan aliran air irigasi DI Jambo Aye meliputi Desa Matang Teungoh, Singgah Mata, Matang Panyang dan Matang Sijuek Timu akibat keterlambatan aliaran air irigasi.

Hal senada juga disamapikan Faisal, menurutnya para petani di Desa Singgah Mata setiap tahun mengalami keterlambatan turun sawah dari yang dijadwalkan secara serentak.

Bacaan Lainnya

“Musim tanam tahun ini sudah 2 bulan terlambat, karena belum ada air, padahal jadwal buka air pada awal maret,” ungkap Faisal.

Jika bertahun tahun terlambat seperti ini, kata Faisal, yang rugi adalah petani, seharus ada solusi dari Pemerintah.

“Ini bertahun tahun petani terlambat turun sawah, seharus ada upaya kebijakan dan solusi dari pemerintah untuk mengatasi keluhan petani,” kata Faisal.

Menurut Faisal, petani di beberapa Desa dalam Kecamatan Baktya Barat sangat mengharapkan kepedulian dari Pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah untuk dapat mengoptimalkan sumber daya air irigasi, sehingga petani turun sawah tepat waktu tudan hasil produksi maksimal.

“Kami para petani sangat mengharapkan kepedulian pemerintah ,karena selama ini kami tidak tau harus mengadu kemana, supaya para petani disini tiap tahun tidak terlambat turun sawah,” harap Faisal.

Kepala Ranting Pengairan Kecamatan Baktia dan Baktia Barat, Irwandi saat di konfirmasi rekan wartawan media ini lewat selularnya mengakui terhadap kendala yang dihadapi para petani di Kecamatan Baktia Barat, terutama di Desa Singgah Mata dan Matang Teungoh.

“Salah satu kesulitan karena banyak petani yang buka saluran ogah mengikuti aturan, sehingga debit air tidak cukup dan terlambat mengalir ke ujung,” sebutnya.

Irwandi juga menambahkan, masih ada saluran sekunder yang belum dibersihkan, “Karena masih ada saluran irigasi skunder yang belum dibersihkan, seperti sendimen, rumput dan sampah,” pungkasnya.[Habarakyat]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *