Tubaba, Bidikindonesia,- ‘Maling Ngaku Penjara Penuh’, istilah ini mungkin tepat disematkan atas hasil pemanggilan Inspektorat Tulang Bawang Barat (Tubaba) terhadap para pemangku jabatan Pemerintah Tiyuh (Desa) Margodadi, Kecamatan Tumijajar yang dilakukan pada Selasa, 06 Juni, 2023.
Betapa tidak, Inspektorat melalui Muslim, Irbansus V melakukan pemanggilan terhadap mereka hanya untuk meminta klarifikasi keterangan lisan atas dugaan penyelewengan Dana Desa (DD) tahun 2022 silam.
Hasilnya bisa dipastikan jika Pemerintah Tiyuh Margodadi yang dipimpin Feri Saputra itu membantah atas indikasi tersebut. Pasalnya, pengakuan yang mereka sampaikan terhadap Inspektorat seakan perumpamaan ‘tong kosong nyaring bunyinya’ atau lebih jelasnya ucapan tanpa landasan pembuktian.
Meski begitu, Muslim tidak sepenuhnya percaya perkataan – perkataan yang dilontarkan Feri Saputra dan jajarannya itu. Buktinya, mereka kembali diminta mendatangi Inspektorat untuk membawa bukti kongkrit kelengkapan berkas hingga SPJ (Surat Pertanggungjawaban) yang terindikasi dikorupsi itu.
“Selanjutnya kita akan mempelajari SPJ yang bersangkutan, ketika SPJ-nya perlu kita lakukan pemeriksaan fisik maka kita akan cek pembuktian kelapangan,” kata Muslim pada wartawan.
Oleh sebab itu, Muslim menegaskan jika dalam realisasi DD tahun lalu ditemukan dugaan penyelewengan anggaran, maka oknum terkait diminta segera bertanggung jawab dengan memulangkan kerugian negara tersebut.
“Jika kita temukan ada kerugian negara maka kita minta untuk dikembalikan. Nanti kita lihat SPJ, baru kita cek lapangan,” tegasnya.
Dikabarkan pada tayangan berita pada episode sebelumnya, realisasi DD tahun 2022 Tiyuh Margodadi disinyalir terjadi tindak pidana korupsi pada pembukaan badan jalan hingga pengadaan belanja kambing dan ikan jelabat. Kini dugaan masalah itu masih didalami Inspektorat.(JaKy)
