Banda Aceh|BidikIndonesia.com – Kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh masa bakti 2025–2029 resmi dilantik oleh Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, di Anjong Mon Mata, Kompleks Meuligoe Gubernur Aceh, Senin malam 24 November 2025 malam. Saiful Bahri atau Pon Yaya kini memimpin KONI Aceh untuk empat tahun ke depan.
Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem menegaskan, kemajuan olahraga Aceh hanya dapat dicapai melalui kerja nyata dan dukungan anggaran yang memadai. Ia menilai pengurus baru memiliki potensi besar untuk membawa prestasi Aceh semakin meningkat.
“Saya rasa pengurus kali ini mampu menjalankan organisasi dengan baik. Tapi dalam bidang olahraga bukan hanya kemampuan yang dibutuhkan, harus ada anggaran untuk mendukung usaha kita,” tegas Mualem.
“Pemerintah Aceh pasti mendukung dan memberi semangat. Kami akan berikan dana secukupnya, karena tanpa dukungan anggaran, olahraga tidak akan maksimal.”
Mualem juga mengenang masa kepemimpinannya di KONI Aceh, termasuk pencapaian delapan emas di PON Jawa Barat yang menjadi titik kebangkitan olahraga Aceh. Pada periode tersebut pula, Aceh berhasil memperjuangkan diri sebagai tuan rumah PON XXI/2024 bersama Sumatera Utara.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman menyampaikan apresiasi atas keberhasilan Aceh menjadi tuan rumah PON XXI Aceh–Sumut 2024. “Selaku Ketua Umum KONI Pusat, saya berterima kasih kepada seluruh masyarakat dan pemerintah Aceh yang telah menjadi tuan rumah PON XXI Aceh–Sumut 2024,” kata Marciano.
Ia menambahkan bahwa PON XXI mencatat 113 pemecahan rekor, terdiri atas 85 rekor PON, 28 rekor nasional, dan 1 rekor Asia. Aceh sendiri berhasil menyumbang 10 rekor, menjadikannya provinsi kelima terbaik dalam pemecahan rekor.
Dari sisi perolehan medali, Aceh menempati peringkat keenam nasional dengan 65 emas, 48 perak, dan 79 perunggu—sebuah capaian yang disebut Marciano sebagai “perkembangan prestasi Aceh yang menakjubkan.”
Marciano menilai dukungan pemerintah Aceh terhadap olahraga sangat besar dan menjadi jaminan bagi kesuksesan kepengurusan baru. “Tidak ada alasan Bapak Pon Yaya tidak dapat bekerja dengan baik karena dukungan dan atensi pemerintah sangat besar,” ujarnya.
Ketua Umum KONI Aceh, Pon Yaya, menegaskan bahwa tanggung jawab kepengurusan saat ini sangat berat, terutama untuk mempertahankan posisi enam besar nasional pada PON berikutnya.
“Kami butuh dukungan pemerintah Aceh karena tugas ke depan semakin berat. Kami harus mempertahankan peringkat enam nasional,” katanya.
Ia menyampaikan terima kasih khusus untuk almarhum H. Kamaruddin Abu Bakar atau Abu Razak, mantan Ketua KONI Aceh, yang telah membangun fondasi kuat bagi organisasi.
“Kami masuk KONI saat prestasi ada di posisi enam nasional. Tidak bisa kerja hanya bicara di kedai kopi. Pengurus harus bekerja nyata agar tidak malu dengan pengurus sebelumnya,” tegasnya.
Saat ini KONI Aceh tengah menyelenggarakan Pra PORA sebagai ajang seleksi atlet. Sementara PORA 2026 akan berlangsung di Aceh Jaya.
Selain Pon Yaya, para pengurus yang dilantik antara lain, Kennedi Husen, SE selaku Ketua Harian. Struktur wakil ketua umum diisi oleh T. Rayuan Sukma, S.Sos sebagai Waketum I Bidang Organisasi, Drs. H. Bachtiar Hasan, M.Pd sebagai Waketum II Bidang Pembinaan Prestasi, Dr. Mansur, M.Kes sebagai Waketum III Bidang Penelitian dan Pengembangan.
Kemudian Muslim HS, S.AB sebagai Waketum IV Bidang Perencanaan dan Anggaran (RENA), Mukhtar Hanafiah sebagai Waketum V Bidang Hubungan Antar Lembaga, serta Marlina Usman sebagai Waketum VI Bidang Umum. Sementara itu, posisi Sekretaris Umum dijabat oleh Ahyar, ST.
