Penanganan Stunting di Aceh Menko PMK Minta Lebih Serius

Penanganan Stunting di Aceh Menko PMK Minta Lebih Serius

BANDA ACEH, BidikIndonesia.com Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Republik Indonesia, Muhadjir Effendy, meminta Pemerintah Aceh lebih serius menangani stunting. Hal ini disampaikannya saat mengunjungi Desa Lampulo, Banda Aceh, Rabu 27 Maret 2024.

Kata Muhadjir, meskipun angka stunting di Aceh telah mengalami penurunan dua persen dalam dua tahun terakhir, namun angka tersebut masih jauh dari target pemerintah pusat yaitu 14 persen.

“Tolong penanganan stunting ini diperhatikan betul dan diperlakukan dengan baik, mengingat angka stunting masih sangat tinggi di Aceh,” kata Muhadjir.

Muhadjir menilai bahwa program ketahanan pangan di Aceh sudah cukup bagus, namun perlu ditingkatkan lagi. Ia juga meminta agar dilakukan pemantauan rutin terhadap ibu-ibu hamil di desa-desa, dengan memanfaatkan USG yang tersedia di setiap puskesmas kecamatan.

“Saya harap pak geuchik desa juga bisa tahu berapa jumlah ibu-ibu hamil yang ada di desanya agar pencegahan stunting ini bisa dilakukan dengan cepat,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Apalagi, kata dia, stunting merupakan masalah serius yang harus diatasi bersama-sama oleh semua pihak, mulai dari pemerintah pusat, daerah hingga masyarakat.

Sementara itu, Pj Wali Kota Banda Aceh, Amiruddin, menyampaikan pihaknya juga terus berupaya menekan angka stunting. Berdasarkan aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPBGM) ada 906 balita atau 9,33 persen dan Februari 992 balita atau 9,66 persen.

Upaya penurunan angka stunting tersebut diantaranya dengan melakukan pemeriksaan ibu hamil, pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri dan ibu hamil, serta pemberian makanan tambahan bagi Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (Bumil KEK).

Kemudian, lanjutnya, Pemko Banda Aceh juga telah melakukan pemberian makanan tambahan berbahan pangan lokal, pemantauan tumbuh kembang balita, kampanye pemberian ASI ekslusif, peningkatan cakupan imunisasi, serta edukasi remaja putri, ibu hamil, dan keluarga balita.[KBA]