Lhokseumawe, bidikindonesia.com, Pemerintah Kota (Pemko) Lhokseumawe, kunjungi AF (16) dan RNF (13) perempuan warga Gampong Meunasah Blang, Kecamatan Muara Dua, yang menjadi korban penyiraman air baterai oleh ayah tiri, yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Umum Cut Mutia (RSUCM) untuk memastikan kondisi terkini, Rabu (16/10/2024).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Lhokseumawe, T Adnan saat meninjau kondisi para korban menyampaikan sebelumnya korban sempat dirawat di salah satu Rumah Sakit swasta Rs.Kasih Ibu, namun akhirnya dirujuk ke RSUCM untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.
Menurut Adnan, pihaknya akan pendampingan dan memberi perhatian khusus. Pihaknya telah melakukan rapat, untuk mencari solusi agar kedua korban mendapati penanganan yang lebih intensif dengan gratis.
Dalam waktu bersamaan Masykurdin El Ahmady S.Pd.I (Fraksi Golkar) dan Hery Herman Saputra S.Kom (Fraksi PAN) selaku Ddewan Dprk Lhokseumawe turut berinisiatif memberikan pendampingan dan perhatian khusus dan ikut dalam rapat mencari solusi untuk korban.
Dalam Rapat bersama turut berhadir pihak BPJS juga PLT direktur RSU Cut Meutia kab Aceh Utara dr. Intan Sahara Zein, Sp.S RSCM, Ka humas RSU Cut Meutia dr. Harry Laksamana, M.A.P. beserta staff dan media.
“Saat ini, tim medis sudah melakukan penanganan pertama, artinya kita fokus selamatkan pasien dulu, pasien ini kita pastikan tertangani dengan baik,” jelasnya Adnan.
Pihak pemko termasuk seluruh pihak yang berhadir juga, akan melakukan koordinasi lebih lanjut agar pasien bisa segera memperoleh penanganan di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin, untuk menjalani perawatan bedah plastik pada bagian wajah dan diupayakan juga koordinasi dengan beberapa pihak mengupayakan pengobatan gratis juga untuk korban
“Apabila dirujuk ke Banda Aceh, kami akan membantu memfasilitasi termasuk biaya ambulan pada saat mengantar pasien, menanggulangi biaya yang dibebankan saat di Rs.Kasih Ibu” jelasnya Adnan
Hasil kesimpulan rapat bersama pihak RSCM mengambil kebijakan dan memberikan pengobatan gratis untuk korban, terdengar jg kabar Rs Swasta Kasih ibu juga ikut membantu hal yang sama untuk meringankan beban korban..
Pihak Pemko Lhokseumawe masih melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Dinas Kesehatan Aceh dan RSUZA, untuk pembiayaan selama perawatan. Hal tersebut dikarenakan seluruh biaya tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan, karena pasien merupakan korban kekerasan.
“Namun kita berharap hasil kordinasi itu berhasil di RSZA pun kita berharap korban dapat dibantu mendapatkan pengobatan gratis seperti kebijakan yang diambih pihak RSCM dan Kaaih Ibu”, tutup Adnan.