Pemkab Aceh Utara Bangun Mini Mall Modern

Pemkab Aceh Utara Bangun Mini Mall Modern

Aceh Utara|BidikIndonesia.com – Bupati Aceh Utara H. Ismail A Jalil, SE, MM, meletakkan batu pertama pembangunan mini mall yang memuat 72 unit toko di kawasan eks terminal bus Kota Panton Labu Kecamatan Tanah Jambo Aye.

Bangunan pertokoan tersebut direncanakan akan menjadi pusat ekonomi baru di wilayah perbatasan Kabupaten Aceh Utara – Aceh Timur. Hal ini menjadi strategi pemerintah daerah dalam menghidupkan kembali kawasan eks terminal bus yang selama ini tidak difungsikan secara optimal.

Seremoni peletakan batu pertama diawali dengan prosesi peusijuek (tepung tawar) yang dipimpin oleh ulama kharismatik Aceh Utara, Tgk H Muzakkir bin Abdullah atau dikenal sebagai Waled Lapang. Sejumlah pejabat penting juga turut hadir dalam kegiatan tersebut, antara lain Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Utara Dr A Murtala, MSi, sejumlah anggota DPRK Aceh Utara, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM Kusairi, ST, MSM, Kepala Dinas PUPR Ir Jaffar, ST.

Juga hadir Kepala Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Saifullah, MPd. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jamaluddin, SSos, MPd, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Ahmad Faisal, ST, MSM, Kasatpol PP dan WH Aceh Utara, Adhariadi, SSos. Kabag Pengadaan Barang dan Jasa Setdakab Aceh Utara Ir Mirza Gunawan, MAP. Kabag Organisasi Fuad Cahyadi, SSTP, MSi.

Pejabat Muspika juga hadir, di antaranya Kapolsek Tanah Jambo Aye Iptu Agus Alfian Halomoan Lubis, Danramil 14/TJA Kapten Inf Hariyanto, dan tokoh masyarakat setempat.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Bupati Ismail A Jalil menyampaikan bahwa proyek ini merupakan langkah awal menuju kebangkitan ekonomi Aceh Utara, khususnya di kawasan perbatasan yang strategis seperti Kota Panton Labu.

“Ini adalah upaya menghidupkan kembali fungsi eks terminal sebagai sentra aktivitas ekonomi. Kita berharap geliat usaha masyarakat akan tumbuh, dan ini menjadi bagian dari kebangkitan Aceh Utara di segala sektor,” kata Ayahwa, sapaan akrab Bupati Aceh Utara.

Dikatakan, untuk memuluskan pembangunan mini mall tersebut, tidak akan ada penggusuran terhadap pedagang yang selama ini menempati kawasan eks terminal. Pemerintah membuka opsi sewa atau pembelian toko secara legal dan manusiawi. “Tidak ada pengusiran. Toko ini bisa disewa atau dibeli oleh masyarakat. Kita ingin mendukung pedagang lokal agar memiliki tempat usaha yang layak,” tegas Ayahwa.

Pembangunan 72 unit toko itu dikerjakan oleh pengembang lokal PT Masra Indah Permai (MIP) di bawah pimpinan H Mansuriady. Lokasi proyek berada di kawasan eks terminal bus Kota Panton Labu, tidak jauh dari Masjid Raya Pase, terletak di Jalan Tgk Chik Di Tiro, Jalan PLN, dan hanya beberapa meter dari jalan nasional Medan – Banda Aceh.

Unit toko ditata secara blok-blok modern dengan kode unit seperti A.10, A.11, B.12, C.1 hingga D.14. Total keseluruhan toko berjumlah 72 unit, yang dibagi ke dalam 4 kategori kepemilikan berdasarkan warna. Masing-masing untuk warna hijau akan disewakan sebanyak 18 unit. Untuk warna kuning akan dijual (18 unit). Warna tosca untuk dijual (18 unit). Serta warna biru untuk dijual (khusus mini mall) 18 unit.

Dijelaskan, pusat pertokoan itu juga akan dilengkapi dengan area parkir yang memadai, fasilitas listrik dan air bersih, serta dikelilingi oleh fasilitas publik seperti masjid dan terminal. Konsep yang diusung adalah kombinasi antara ruang usaha tradisional dan mini mall modern yang dapat mendukung berbagai jenis UMKM.

Proyek itu mendapat dukungan dari lembaga perbankan, seperti Bank BSI, Bank Aceh Syariah dan BCA, untuk mempermudah akses pembiayaan bagi calon penyewa atau pembeli toko.

Prosesi peletakan batu pertama pembangunan mini mall tersebut, berlangsung khidmat dan penuh antusiasme dari warga sekitar. Banyak warga dan pelaku usaha berharap proyek itu akan menjadi momentum kebangkitan ekonomi di Kota Panton Labu, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *