Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat, Muslizar, S.Pd, MM saat memberikan sambutan dihadapan para peserta workshop. [Dok. Prokopim 2023]
Aceh Tamiang,bidikindonesia.com
Mewakili Pj. Bupati Aceh Tamiang, Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat, Muslizar, S.Pd, MM, membuka secara resmi “Workshop Penyampaian Draft Final Dokumen Kajian Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup (DDDTLH) Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2023”, bertempat di Aula Bappeda. Kegiatan dibuka sekira pukul 10.45 WIB, pada Rabu, (26/7/23).
Dalam arahannya, Muslizar menyampaikan, Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup (DDDTLH), merupakan pertimbangan penting dalam perencanaan pembangunan berkelanjutan untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan hidup yang mungkin terjadi.
“Dengan menjaga lingkungan secara baik, kita dapat memenuhi semua kebutuhan manusia dan mahluk hidup lainnya tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup”, Imbuhnya.
Lanjut Muslizar, peran daya dukung di setiap wilayah yang akan melakukan pembangunan, untuk mengatahui batasan maksimal wilayah, terkait kehidupan ekosistem sehingga diharapkan pembangunan wilayah tersebut dapat membatasi, dan memperhatikan lingkungan sehingga ekosistem dapat terus terjaga.
Muslizar berharap, kiranya kegiatan ini dapat mencapai target sektoral di bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan di Bumi Muda Sedia ini.
Senada yang disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Surya Luthfi mengatakan, Dokumen DDDLTH menjadi dasar bagi tiap-tiap OPD terkait perencanaan pembangunan di Aceh Tamiang.
Surya meminta saran dan masukan yang signifikan dari semua pihak sehingga naskah final Laporan Daya Dukung dan Daya Tampung (DDDTLH) Aceh Tamiang kiranya dapat diselesaikan dengan baik.
Tampak hadir pada kegiatan tersebut, Asisten Ekonomi dan Pembangunan, dr. Catur Hayati, MARS, tim ahli Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Prof. Dr. Ir. Hairul Basri, M.Sc, para Kepala OPD, Kepala BPN, Kepala UPTD KPH Wilayah III Aceh, USAID Segar, LSM KEMPRa, PUPL Aceh Tamiang. [ poris )