Aceh Selatan|BidikIndonesia.com — Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melaksanakan pembangunan jaringan perpipaan air bersih dan fasilitas sanitasi senilai Rp 16,7 miliar. Proyek yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2025 ini ditujukan untuk memperluas akses air bersih dan meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan, khususnya di kawasan yang terdampak banjir dan mengalami kemiskinan ekstrem.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Aceh Selatan, Hendri Susanto, menyebutkan bahwa program ini merupakan hasil upaya lobi ke pemerintah pusat yang berhasil mendapatkan alokasi dari APBN tahun depan. Ia menjelaskan, anggaran tersebut terdiri dari Rp 13 miliar lebih untuk pembangunan jaringan perpipaan air bersih dan Rp 3,7 miliar lebih untuk infrastruktur sanitasi.
“Total anggaran Rp 16,7 miliar terdiri dari Rp13 miliar lebih untuk jaringan air bersih dan Rp 3,7 miliar lebih untuk pembangunan sanitasi,” ujar Hendri di Aceh Selatan.
Adapun pembangunan jaringan air bersih akan mencakup instalasi pengolahan air bersih dan jaringan distribusi yang tersebar di beberapa wilayah. Di antaranya adalah pembangunan instalasi di Gampong Ladang Rimba, Kecamatan Trumon Tengah senilai lebih dari Rp 4,5 miliar, diikuti oleh instalasi di Gampong Simpang Tiga, Kecamatan Kluet Utara senilai Rp 1,6 miliar lebih, Gampong Gunung Ketek, Kecamatan Samadua sebesar Rp 1,7 miliar, dan jaringan distribusi perpipaan di Gampong Buket Gadeng, Kecamatan Kota Bahagia, dengan pagu anggaran sebesar Rp 5 miliar.
Sementara itu, untuk sektor sanitasi, proyek akan mencakup pembangunan tangki septik komunal dan individual yang menyasar sepuluh gampong di berbagai kecamatan. Tiga gampong masing-masing akan dibangun lima unit tangki septik komunal, yaitu Gampong Pasie Seubadeh di Kecamatan Bakongan Timur, serta Gampong Malaka dan Gampong Koto di Kecamatan Kluet Tengah, masing-masing dengan nilai anggaran Rp225 juta.
Selain itu, tujuh gampong lainnya akan menerima pembangunan tangki septik individual, di antaranya Gampong Ladang Rimba, Rambong, Seunebok Keranji, Alur Pinang, Sawang 1, dan Ujung Karang dengan jumlah unit bervariasi antara 25 hingga 32 unit dan nilai pagu antara Rp375 juta hingga Rp480 juta.
Tak hanya itu, pemerintah daerah juga akan membangun satu unit Tempat Pengolahan Sampah (TPS) berbasis 3R—Reduce, Reuse, dan Recycle—di Gampong Lhok Aman, Kecamatan Meukek, dengan anggaran sebesar Rp600 juta. Fasilitas ini diharapkan dapat memperkuat sistem pengelolaan limbah rumah tangga berbasis masyarakat secara berkelanjutan.
Menurut Hendri, proyek ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang selama ini kurang tersentuh layanan dasar. “Program ini diprioritaskan untuk kawasan pascabencana, daerah dengan angka stunting tinggi, serta wilayah kemiskinan ekstrem. Diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat secara menyeluruh,” tuturnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa keempat paket proyek air bersih saat ini sudah memasuki tahap pelelangan melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), dan pemenang tender akan ditetapkan dalam pekan ini.
Penandatanganan kontrak akan segera dilakukan agar pelaksanaan fisik proyek bisa dimulai sesegera mungkin. Hendri juga berharap agar seluruh proses ini diawasi secara ketat oleh Aparat Penegak Hukum (APH), agar proyek benar-benar terlaksana dengan baik dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.***