Aceh Selatan | BidikIndonesia – Kehadiran program petani milenial membawa harapan baru untuk semakin membangkitkan sektor pertanian Aceh. Semangat inovasi dan kemampuan mereka dalam memanfaatkan teknologi menjadi modal utama dalam mewujudkan pertanian Aceh yang berkelanjutan.
Sejalan dengan itu, sejak awal Pemerintah Aceh mendukung keterlibatan generasi muda melalui Program Petani Milenial ini. Pada tahun 2021, kita telah merekrut 64 petani milenial dari berbagai kabupaten dan kota di Aceh.
Program ini bertujuan untuk membekali generasi muda kita dengan keterampilan dan pengetahuan di bidang pertanian agar mereka dapat menjadi ujung tombak transformasi sektor ini.
Hal ini disampaikan oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Perekonomian Keuangan dan Pembangunan Pemerintah Aceh, Restu Andi Surya saat membacakan amanat Penjabat Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si dalam acara Seminar Nasional Pembangunan Pertanian yang dilaksanakan oleh Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala di Aula FMIPA USK, pada Rabu, 13 November 2024.
Selain itu, menurut Restu, pada tahun ini Pemerintah Aceh melalui Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) telah melakukan verifikasi terhadap 5.702 petani milenial dari seluruh kabupaten/kota di Aceh. Mereka adalah generasi muda yang penuh semangat, siap berinovasi, dan berkontribusi dalam mewujudkan pertanian Aceh yang lebih maju. Program ini tidak hanya berhenti pada pemberdayaan individu, tetapi juga memfasilitasi mereka dalam kegiatan pelatihan, pengembangan kapasitas, hingga program magang di dalam maupun luar negeri.
Sejak awal, Duta Petani Milenial Aceh telah terlibat dalam berbagai kegiatan untuk memperkuat keterampilan mereka. Mereka mendapatkan pelatihan smart farming di BPP Lampung pada tahun 2021 dan kewirausahaan di BPP Jambi pada tahun 2022.
Beberapa dari mereka bahkan berkesempatan untuk magang di Jepang selama delapan bulan pada tahun 2022, serta mengikuti acara internasional seperti Young Ambassador Agriculture tahun 2022 hingga 2024. Mereka juga mengikuti Konsolnas Duta Petani Milenial di Makassar pada 2023 dan Semarang pada 2024.
Baru-baru ini, pada Oktober 2024, sejumlah duta kita mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan smart farming di Seoul, Korea Selatan.
Kolaborasi program AMANAH dan Petani millenial ini juga telah melahirkan sejumlah kerjasama, termasuk pembangunan Smart Green House di Ladong, Aceh Besar; proyek pengembangan itik petelur di Bireuen, serta kerjasama pengembangan pupuk organik di Aceh Utara.
Kemudian ada juga kerjasama penanaman nilam di Aceh Selatan, penggilingan padi di Aceh Timur hingga pelestarian kopi robusta Lamno. Lalu ada Kerjasama pengembangan Cabai di Bener Meriah, dan Pengembangan jagung dan ubi di Aceh Selatan.
Proyek-proyek kolaboratif ini bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian Aceh, tetapi juga membangun rantai pasok yang lebih efisien, mendukung diversifikasi produk pertanian, dan membuka peluang pasar yang lebih luas.
Para petani milenial Aceh juga telah mendirikan Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) di Aceh Singkil, Bireuen, dan Ladong, Aceh Besar. P4S ini diharapkan mampu menjadi pusat inovasi yang memperkuat kapasitas petani kita dalam mengembangkan pertanian modern, mandiri, dan berkelanjutan.
Kegiatan Seminar Nasional Pembangunan Pertanian ini merupakan rangkaian dari Kegiatan Perayaan Milad ke 60 dan Lustrum XII Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala.
Menurut PIC Kegiatan Seminar Nasional, Dr. Yusmanizar, ST, MT, kegiatan ini terlaksana berkat kerja sama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh dan Ikatan Alumni Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (IKA FP USK).
Hadir sebagai narasumber sesi hari pertama, Sekretaris BPPSDMP KEMENTAN RI, Ibu Dr. Ir. Siti Munifah, M.Si, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Bapak Prof. Ir. Sugianto, M.Sc., Ph.D, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Ibu Ir. Cut Huzaimah, MP, dan Kepala Dinas Pangan Aceh, Bapak Drs. Surya Rayendra.[ADV]