BANDA ACEH, BidikIndonesia.com Salah seorang wisatawan asal Malaysia, Balkis mengaku kesulitan ketika membeli tiket hingga kurang ramahnya petugas di Pelabuhan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh.
Selanjutnya, dia mengaku kesulitan membeli tiket hingga petugas yang dinilai kurang ramah.
Menurutnya, dirinya kesulitan ketika membeli tiket hingga kurang ramahnya petugas di Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh.
“Kita mau trip dolphin, ini pertama kali ke Sabang,” kata Balkis, kepada ajnn.net, Sabtu (13/4/2024), dilansir media ini.
Lebih lanjut, dia menyebutkan selain kesulitan mendapatkan tiket penyeberangan, juga tidak diberitahukan jadwal keberangkatan kapal oleh petugas.
“Tadi pun di konternya gak friendly. Saat kita tanya, tak dijawab. Tidak tau minta tolong kemana,” ucapnya.
Akhirnya, dia memutuskan meminta bantuan kepada orang sekitar untuk membelikan tiket penyeberangan ke Sabang.
Padahal dirinya sudah tiba di pelabuhan sejak pukul 10.00 WIB, namun masih menunggu keberangkatan hingga pukul 11.15 WIB.
Kemudian itu, dia juga mengeluhkan sistem parkir online untuk masuk ke pelabuhan. Karena taksi online yang dipesan hanya mau mengantarkannya ke depan pelabuhan. Sehingga dia harus berjalan jauh, ditambah tidak ada penunjuk arah.
“Saran saya lebih membantu kita yang bukan orang di sini, mau kemana-mana tidak tau dan tak efektif. Susah juga mencari internet karena SIM card diblokir dan harus menggunakan jaringan Malaysia. WiFi pun tak berjalan di pelabuhan,” ucapnya.
Kadishub Kota Banda Aceh Bukhari, saat dimintai tanggapannya terkait hal tersebut, mengatakan bahwa pelayanan di Pelabuhan Ulee Lhueue, bukan lagi kewenangan Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, tetapi merupakan kewenangan Dishub Propinsi Aceh.
“Baik, tapi pelayanan pelabuhan itu kewenangan Dishub Propinsi Aceh,” tulisnya.
Sementara itu, Kadishub Aceh T. Faisal, ketika dimintai tanggapannya, lewat pesan singkat WhatshApp, Minggu (14/4/2024), hingga berita ini ditayangkan belum juga merespon apapun terkait hal dimaksud.[APNJ]