Pejabat Umuslim Bireuen Berkunjung Ke Konsulat Jenderal India

Pejabat Umuslim Bireuen Berkunjung Ke Konsulat Jenderal India

Pejabat Umuslim Bireuen Berkunjung Ke Konsulat Jenderal India Di Medan

Medan | BidikIndonesia – Pejabat Universitas Almuslim (Umuslim) yang diwakili Wakil Rektor Akademik, Hakim Muttaqim B.Soc, S.H, M.EC Dev, AFA, Wakil Rektor Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. drh. Zulfikar, M.Si, serta Kepala Kantor Urusan Internasional, Shaummil Hadi, M.A mengunjungi Kantor Konsulat Jenderal India di Medan, Rabu , 26 Maret 2025 lalu dan diterima oleh Konsul Jenderal (Konjen) India Medan Mr. Ravi Shanker Goel dan staf Konsulat bidang Pendidikan.

Tujuan kunjungan para pejabat Umuslim ini adalah dalam rangka silaturahmi dan perkenalan kampus kepada Konjen India tersebut. Dalam pertemuan yang mana Mr. Ravi Shanker Goel membahas banyak hal berkaitan dengan beragam tawaran kerjasama seperti dukungan kerjasama antar universitas di India dan Indonesia, beasiswa pendidikan, dan pelatihan-pelatihan profesional yang terdapat di India yang ditujukan dan dapat diraih oleh mahasiswa, dosen, dan praktisi di Indonesia.

Adapun skema beasiswa pendidikan tersebut berada dibawah skema Indian Council for Cultural Relations (ICCR). Seperti Atal Bihari Vajpyee General Scholarship Scheme, Dr. S. Radhakrishnan Cultural Exchange Scholarship Scheme, Lata Mangeshkar Dance & Music Scholarship Scheme, AYUSH Scholarship scheme for Non BIMSTEC countries, AYUSH Scholarship Scheme for South East Asian Region (SEAR) Countries.

“Semua skema beasiswa itu diperuntukan bagi calon mahasiswa Indonesia yang ingin menempuh studi di India, baik dalam jenjang studi sarjana, pascasarjana, dan program doktoral,” ucapnya.

Bacaan Lainnya

Selain itu, terdapat pula skema beasiswa bagi mahasiswa ASEAN di Universitas Nalanda dan program pertukaran budaya lainnya” ujar Mr. Ravi Shanker Goel. Untuk informasi lebih jauh dapat melihat pada lama https://a2ascholarships.iccr.gov.in/ dan https://nalandauniv.edu.in/asean/.

“Selain skema beasiswa, Pemerintah India juga memberikan tawaran pelatihan singkat bagi dosen dan praktisi di Indonesia melalui Skema Indian Technical & Economic Cooperation [ITEC]. Programme. Ini adalah peluang bagi masyarakat Aceh untuk meningkatkan kapasitas profesional dan mengenal India lebih jauh,” tambahnya.

ITEC adalah program tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah India yang bermitra dengan 47 lembaga riset/pelatihan dan Universitas di India. Terdapat 277 jenis pelatihan yang disediakan. Informasi lebih jauh dapat mengujungi website https://itecgoi.in/index.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Akademik-Umuslim, Hakim Muttaqim B.Soc, S.H, M.EC Dev, AFA, yang mewakili Rektor Umuslim, Dr. Marwan, mengapresiasi tawaran kerjasama beasiswa dan pelatihan yang disampaikan oleh Konjen India tersebut.

“Kami menyambut baik tawaran kerjasama ini dan berharap civitas akademika Umuslim dapat mengambil bagian lebih aktif dalam tawaran kerjasama yang diberikan oleh Pemerintah India ini. Apalagi selama ini, sudah ada beberapa alumni dari Universitas India yang mengajar di Umuslim dan mendapatkan pelatihan ITEC,” sebutnya.

Untuk diketahui, hubungan antara Konsulat Jenderal India di Medan dengan Umuslim telah terjalin cukup lama. Salah satunya kehadiran India Corner di Perpustakaan Umuslim yang menawarkan beragam buku-buku utama tentang India yang dapat diakses oleh masyarakat Aceh, khususnya di Kabupaten Bireuen.

Selain itu, salah seorang Dosen Umuslim dari Program Studi Hubungan Internasional-FISIP, Teuku Cut Mahmud Aziz, S.Fil., M.A., (Poncut) juga terlibat aktif dalam Inisiasi Program Kerjasama Aceh-Andaman yang telah berjalan dalam beberapa tahun ini.

Latar belakang kerjasama Aceh-Andaman dan Nikobar ini diawali dengan kunjungan resmi PM India ke Indonesia pada Mei 2018.[NewsAtaloen]

Kunjungan ini menghasilkan salah satu kesepakatan dimana Presiden RI dan PM India berkomitmen untuk mengembangkan konektivitas antara Aceh dan Kepulauan Andaman dan Nicobar yang disepakati dalam Shared Vision on Maritime Cooperation RI–India pada Mei 2018. Menindaklanjuti kesepakatan itu, Kementerian Luar Negeri RI mengundang Pemerintah Aceh untuk mengikuti The Preliminary Meeting of the Joint.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *