Bidikindonesia | Banda Aceh – Pemuda Aceh Reformasi (PAR) mengapresiasi semua pihak yang telah bekerja keras atas suksesnya pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) pada 14 Februari lalu, sehingga Pemilu berlangsung tertib dan aman.
Ketua Pemuda Aceh Reformasi (PAR), Farras mengatakan banyak pihak yang telah berkontribusi terhadap suksesnya Pemilu tersebut termasuk seluruh masyarakat Aceh.
“Kita patut memberikan apresiasi kepada masyarakat Aceh yang menjaga situasi pasca Pemilu dalam keadaan aman dan baik dan kita juga memberikan apresiasi kepada aparat keamanan yang telah mengendalikan situasi Aceh dalam keadaan aman pasca pemilihan Presiden, DPD RI, DPR RI, DPRA, dan DPRK,” kata Farras kepada media ini, Minggu (17/03/2024)
Menurutnya, pasca pemilihan banyak timbul persoalan baru saat penghitungan suara, baik DPD RI, DPR RI, DPRA dan DPRK, sehingga, Farras meminta Bawaslu Aceh untuk merespon dengan cepat setiap laporan dari pihak yang merasa dicurangi saat penghitungan suara hasil pemilihan.
“Sebagaimana kita lihat ada beberapa daerah terjadi kecurangan dalam penghitungan suara, bukan hanya untuk tingkat daerah saja, tapi untuk tingkat pusat pun terjadi kecurangan dalam perhitungan akhir, malah ada beberapa kandidat DPD, DPR RI, DPRA dan DPRK yang telah melaporkan adanya kecurangan tersebut ke Bawaslu Aceh untuk ditindak lanjuti,” tutur Farras menjelaskan.
Ia mengharapkan, semua pihak yang merasa dicurangi untuk melaporkan hal tersebut ke ranah hukum, supaya pihak yang bermain kecurangan tersebut bisa di hukum berdasarkan undang-undang yang berlaku, sehingga mendapatkan keadilan yang hakiki.
“Hal ini perlu dilakukan supaya ke depan dalam melakukan pemilihan pilkada di Aceh tidak ada lagi yang melakukan kecurangan seperti sekarang ini,” harapnya.
Ia menambahkan, ke depan akan dilaksanakan Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) serentak bukan di Aceh saja tetapi seluruh Indonesia. Dirinya meminta pihak yang telah melaporkan ke Bawaslu perihal kecurangan dalam pemilu 2024, jika ada usur pidana, harus segera di seret ke ranah hukum.
“Hal itu perlu dilakukan supaya Pilkada di Aceh ke depan bersih dari intimidasi dan tekanan dari pihak-pihak yang merasa berkepentingan,” imbuh Farras.
“Melalui Pilkada nanti, kita mengharapkan bisa lahir pemimpin yang baik dan cerdas untuk Aceh yang lebih maju,” pungkasnya. (Q/r)