Banda Aceh | BidikIndonesia – Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, M.Tr. (Han), menginstruksikan jajaran Korem 011/Lilawangsa untuk segera menangani bencana tanah longsor.
Bencana yang terjadi di dua wilayah, yaitu Desa Bunin, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, pada Kamis (9/1/2025), dan Desa Delung Sekinel serta Desa Kute Reje, Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah, pada Sabtu (11/1/2025).
Kedua peristiwa tersebut diakibatkan oleh hujan deras yang mengguyur wilayah Aceh, menyebabkan akses jalan utama tertutup material tanah dan pohon tumbang. Hal ini memutus lalu lintas, menghambat aktivitas masyarakat, dan mengancam keselamatan warga di sekitar lokasi bencana.
Di Desa Bunin, longsor dengan material setinggi delapan meter menutup jalan utama desa. Babinsa Koramil 01/Peunaron segera bergerak ke lokasi untuk menyisir area longsor, memastikan tidak ada korban, serta berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur dan PT. Medan Smart Jaya untuk mendatangkan alat berat.
Dandim 0104/Aceh Timur, Letkol Inf Tri Purwanto, S.I.P., melalui Danramil 01/Peunaron, Kapten Inf Meswanto, mengapresiasi langkah cepat personel di lapangan.
“Kami telah menginstruksikan Babinsa untuk bekerja sama dengan masyarakat dan instansi terkait. Prioritas kami adalah memastikan tidak ada korban jiwa dan akses jalan segera terbuka kembali,” tegasnya.
Meskipun alat berat telah dikerahkan, tantangan di lapangan masih cukup besar, terutama karena hujan rintik yang terus mengguyur lokasi.
Sementara itu, warga hanya dapat menggunakan jalan darurat untuk kendaraan roda dua. Proses pembersihan material longsor terus dilakukan secara intensif hingga jalan kembali normal.
Sementara itu, di Desa Delung Sekinel dan Desa Kute Reje, longsor menyebabkan jalan utama tertutup material tanah dan pohon tumbang.
Babinsa Koramil 05/Linge, Serda Tri Jatmiko, bersama masyarakat setempat melaksanakan gotong royong untuk membersihkan material longsor dan memastikan akses jalan bisa digunakan kembali.
“Penyebab tanah longsor ini adalah curah hujan yang sangat tinggi sehingga menutup sebagian besar badan jalan yang menjadi satu-satunya akses menuju kedua desa tersebut,” jelas Serda Tri Jatmiko.
Ia menambahkan bahwa lumpur tebal dan pepohonan tumbang menjadi kendala utama dalam pembersihan. “Kami akan terus melakukan gotong royong hingga dua hari ke depan untuk memastikan akses jalan bisa dilalui dengan aman,” ujarnya.
Peristiwa tanah longsor di Aceh Timur dan Aceh Tengah kembali menunjukkan pentingnya sinergi antara TNI, pemerintah, dan masyarakat dalam menghadapi bencana alam.
Kodam Iskandar Muda terus berkomitmen membantu mengatasi berbagai persoalan masyarakat, sejalan dengan tugas pokok TNI dalam Pembinaan Teritorial, khususnya dalam membangun komunikasi sosial dan mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat.
“Prajurit Kodam IM harus selalu militan di masa perang dan bermanfaat di masa damai,” tegas Pangdam IM, Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal. Pernyataan ini sejalan dengan motto beliau, “Sebaik-baik manusia adalah yang bisa bermanfaat bagi orang banyak.”
Kodam Iskandar Muda akan terus memastikan kehadirannya memberikan solusi nyata bagi masyarakat, terutama dalam menghadapi tantangan bencana alam seperti ini.[]