Banda Aceh | BidikIndonesia – Dalam 30 hari pertamanya memimpin Aceh, Penjabat Gubernur Dr. H. Safrizal ZA, M.Si. berhasil menorehkan berbagai pencapaian signifikan, yang mengokohkan dirinya sebagai sosok pemimpin yang cekatan dalam menyikapi berbagai tantangan.
Sebagai Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Safrizal memiliki pengalaman yang mendalam dalam mengelola wilayah, dan penunjukannya sebagai Pj Gubernur Aceh oleh Mendagri Muhammad Tito Karnavian terbukti tepat, terutama dalam menangani event besar seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.
PON XXI menjadi fokus utama Safrizal sejak awal masa jabatannya, mengingat besarnya dampak acara ini bagi Aceh, baik dari segi prestasi olahraga maupun ekonomi.
Dengan 33 cabang olahraga yang dipertandingkan dengan puluhan venue yang tersebar di 10 kabupaten/kota di Aceh, Safrizal bekerja keras memastikan seluruh persiapan berjalan lancar.
Kerja keras tersebut membuahkan hasil dengan terselenggaranya PON yang sukses dan mencatat transaksi keuangan mencapai Rp8,6 triliun di Aceh.
Ini mencerminkan dampak ekonomi yang luar biasa, selain juga memperbaiki citra Aceh di mata nasional dan internasional sebagai daerah yang aman, indah, dan penuh keramahan.
Pada event tersebut, Safrizal turut aktif memberikan dukungan langsung kepada para atlet dengan menyerahkan medali di beberapa cabang olahraga, seperti selancar ombak, petanque, bisbol, hingga tenis beregu. Safrizal bahkan terbang langsung bersama Kapolda Aceh dan Pangdam Iskandar Muda ke Aceh Tenggara, untuk membuka secara langsung langsung cabang olahraga Arung Jeram.
Peran ini tidak hanya menunjukkan keterlibatannya yang mendalam dalam olahraga, tetapi juga menggarisbawahi pentingnya pemerintah daerah dalam mendukung perkembangan olahraga di Aceh.
Suksesnya PON XXI ini bahkan mendapat pengakuan sebagai salah satu PON tersukses sepanjang sejarah, sebuah pencapaian monumental yang mengokohkan Aceh dan Sumatera Utara sebagai tuan rumah yang mampu.
Tentu, suksesnya PON diraih bukan hanya dengan kerja sekelompok kecil orang: namun seluruh masyarakat Aceh. Usai penutupan PON di Deli Serdang Sumatera Utara, Safrizal langsung mengunjungi beberapa kabupaten/kota tempat arena pertandingan.
Di antaranya adalah Aceh Timur dan Aceh Utara. Kepada Forkopimda daerah dan tokoh masyarakat di sana, Safrizal menyampaikan terima kasih secara langsung. Kepada Bupati, Pj Gubernur menitipkan pengelolaan lapangan dan senantiasa terus melatih atlet daerah untuk mencapai prestasi.
Di tengah kesibukan mengurus PON, Safrizal juga tidak melupakan tanggung jawabnya untuk mempersiapkan Aceh dalam menghadapi Pilkada 2024.
Ia secara aktif mengajak berbagai elemen masyarakat, termasuk media, untuk bersama-sama mendukung penyelenggaraan Pilkada yang damai dan demokratis. Koordinasi intensif dengan Forkopimda di berbagai kabupaten/kota menjadi salah satu langkah strategis yang ditempuhnya untuk memastikan sinergi dalam pelaksanaan agenda-agenda besar tersebut.
Selain itu, Safrizal juga memperlihatkan komitmen yang kuat dalam penataan ekonomi Aceh. Ia menyerahkan Rancangan Perubahan KUA dan PPAS 2024, serta menyampaikan Nota Keuangan dan Rancangan Qanun APBA 2025, yang menitikberatkan pada penggunaan anggaran secara lebih efektif dan efisien.
Enam prioritas pembangunan Aceh yang disampaikan Safrizal mencakup penguatan pelaksanaan Syari’at Islam, kemandirian pangan, energi, air, serta pengembangan ekonomi syariah, ekonomi digital, dan pariwisata.
Fokus pada pembangunan infrastruktur pelayanan dasar serta penguatan lapangan kerja melalui ekonomi kreatif dan UKM juga menjadi strategi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh di tahun-tahun mendatang.
Melalui berbagai langkah strategis ini, Safrizal telah membuktikan kemampuannya sebagai pemimpin yang tangguh dan visioner, mengarahkan Aceh menuju masa depan yang lebih baik dalam berbagai sektor, mulai dari olahraga, ekonomi, hingga pemerintahan.
Safrizal bersama seluruh warga Aceh serta dukungan pemerintah pusat dan lain-lain telah membawa perubahan positif yang dirasakan oleh masyarakat, menjadikan 30 hari pertamanya sebagai Pj Gubernur Aceh penuh dengan pencapaian yang monumental.[ADV]