Bidikindonesia |Banda Aceh – Pergelaran Bhayangkara Fest pada malam kedua menyuguhkan berbagai acara religius dan penuh kedamaian, karena bertepatan dengan peringatan tahun baru Islam, 1 Muharam 1445 hijriah.
Salah satu acaranya adalah selawat hadrah yang dilantunkan Habib Haikal bin Ahmad Al-Atthas. Kegiatan keagamaan itu dinilai sukses menyatukan ribuan masyarakat yang memadati Taman Ratu Safiatuddin. Acara sarat makna itu juga menjadi momen istimewa pada malam perayaan tahun baru Islam.
Suara merdu dan lantunan selawat Habib Haikal berhasil menciptakan suasana khusyuk dan bernilai spiritual. Ribuan peserta yang hadir pun tampak terhanyut dalam kekhidmatan.
Di samping itu, Habib Haikal bin Ahmad Al-Atthas juga memuji pergelaran Bhayangkara Fest 2024. Menurutnya, festival dalam rangka Hari Bhayangkara ke-78 itu sangat tertib dengan adanya pemisahan atau pembatas antara pengunjung laki-laki dengan perempuan dan keluarga, sehingga tidak lagi bercampur baur.
“Masyaallah tabarakallah, pada malam ini memang sungguh tertib, pemisahan antara laki-laki dan perempuan, yang keluarga juga. Ini sangat mendukung syariat. Tidak ada lagi bercampur baur,” puji Habib Haikal, usai membawakan selawat hadrah di pergelaran Bhayangkara Fest, Sabtu malam, 6 Juli 2024.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Kombes Winardy mengatakan, Bhayangkara Fest bukan hanya suatu perayaan, tetapi juga ajang untuk mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Ia berharap, pada tahun baru Islam ini, kita semua diberikan keberkahan dan keselamatan.
Selain selawat hadrah, Bhayangkara Fest 2024 juga dimeriahkan dengan berbagai acara, seperti penampilan pertunjukan musik, seni budaya, pameran alutsista, dan bazar UMKM yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat serta membantu pelaku UMKM meningkatkan penjualan.
“Kesuksesan Bhayangkara Fest 2024 diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi penyelenggaraan acara serupa di masa mendatang, membawa keberkahan dan semangat kebersamaan bagi seluruh masyarakat Aceh dan Indonesia,” ujarnya.
Editor : Riga Irawan ToniĀ