Limbah Kelapa Jadi Produk Bernilai Tinggi, Kudus Nazardy Bawa Kerajinan Sabang ke Mancanegara

Limbah Kelapa Jadi Produk Bernilai Tinggi, Kudus Nazardy Bawa Kerajinan Sabang ke Mancanegara

Sabang|BidikIndonesia.com – Dari tangan-tangan terampil para perajin, limbah batang kelapa tua diubah menjadi karya bernilai tinggi. Di bengkel Kerajinan kelapa milik Dekranas Sabang, Kudus Nazardy. dan timnya telah menghidupkan kembali sisa pohon kelapa menjadi produk unik yang diminati hingga mancanegara.

Proses pembuatannya disesuaikan dengan jenis produk yang dihasilkan. Sebagai contoh, tempat tisu berbahan dasar kayu kelapa yang dahulu hanya bisa diproduksi beberapa unit per hari, kini mampu mencapai 15 unit per minggu berkat penggunaan mesin.

“Kami punya tim dengan spesialisasi berbeda, ada yang ahli membuat bahan, ahli bubutan, dan ahli finishing. Semua dikerjakan secara bersama-sama, karena ini kerja tim,” ujar Kudus, pembimbing perajin kelapa di Dekranas Sabang.

Bahan utama berasal dari batang kelapa tua berumur rata-rata di atas 40 tahun. Namun, tak semua batang bisa digunakan.

“Walaupun sudah tua, kalau kualitas kayunya kurang baik, ya tidak bisa dipakai,” tambahnya.

Bacaan Lainnya

Produk olahan kayu kelapa yang paling diminati antara lain tempat tisu, asbak rokok, cobek, hingga hiasan bunga. Harga produk dibanderol mulai Rp15 ribu hingga jutaan rupiah, tergantung bahan dan tingkat kerumitan.

Menariknya, bahan baku masih sepenuhnya berasal dari Sabang. Kudus bekerja sama dengan para pengumpul kayu kelapa, memanfaatkan limbah potongan kayu yang tidak terpakai.

“Satu pohon kelapa biasanya hanya bisa diambil sekitar tiga meter kayunya. Kalau dipotong sendiri, biayanya lebih besar,” jelasnya.

Usaha ini telah dirintis sejak 2002 dan perlahan menarik perhatian wisatawan mancanegara. Sayangnya, keterbatasan kemasan menjadi kendala untuk menembus pasar ekspor.

“Wisatawan asing suka sekali, tapi karena kemasan kurang memadai, sulit untuk menjualnya secara luas,” tutur Kudus.

Meski begitu, semangat Kudus dan para perajin Sabang tetap membara, menjadikan limbah kelapa sebagai ikon kerajinan yang mengangkat citra Sabang di mata dunia.(*)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *