Launching Produk Rokok Kretek Gayo Aceh, Bea Cukai Lhokseumawe dan DJBC Aceh Hadiri

Launching Produk Rokok Kretek Gayo Aceh, Bea Cukai Lhokseumawe dan DJBC Aceh Hadiri

ACEH TENGAH, BidikIndonesia.com Dalam Rangka menjalankan fungsinya sebagai industrial Assistance, Bea Cukai Lhokseumawe Menghadiri Acara Launching Produk Rokok Filter/Sigaret Kretek Mesin Filter oleh UD. Kretek Gayo Aceh bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tengah, Pada Senin (29/04/2014).

Kunjungan Bea Cukai ke UD Kretek Gayo Aceh merupakan upaya membangun dan mendampingi para stakeholder terutama Usaha Kecil Mikro dan Menengah untuk terus berkembang sehingga mampu bersaing dalam industri dan perdagangan dalam negeri. Kali ini Agus Siswadi selaku Kepala Kantor Beacukai Lhokseumawe mendampingi Kepala Kantor Wilayah DJBC Aceh Safuadi juga ikut menghadiri undangan UD.

Kretek Gayo Aceh merupakan produk UMKM Binaan Beacukai Lhokseumawe dengan meluncurkan produk terbarunya berupa rokok filter/sigaret kretek mesin filter merk “Seulanga Filter” dan “Muger Filter. Launching produk ini diharapkan dapat bersaing dengan produk-produk ternama yang sudah memiliki pasar di dalam negeri.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Bupati Aceh Tengah yang diwakili Jumadil Enka S.Sos, M.M. selaku Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Aceh Tengah Salmy dan Sri Waluyo selaku UMKM Hasil Tembakau berupa Cerutu serta perangkat desa setempat.

Peresmian merk baru ini diharapkan dapat menjadi momentum kebangkitan ekonomi, industri serta perdagangan UMKM produk hasil tembakau di Aceh khususnya Aceh Tengah untuk dapat meningkatkan daya saing dengan UMKM sejenis dari provinsi lain.

Bacaan Lainnya

“Hari ini adalah momentum yang dicatat Sejarah bahwa Aceh memulai produk rokok asli Aceh yang sejak puluhan tahun kita ketahui bahwa Aceh memiliki komoditi tembakau tapi belum ada satupun pabrik yang menghasilkan rokok menggunakan mesin.” ujar Kepala Kantor Wilayah DJBC Aceh Safuadi.

“Dengan peluncuran merk baru ini diharapkan dapat menekan peredaran rokok illegal di wilayah Aceh. Aceh punya rokok sendiri, sehingga kita bangga dengan rokok yang kita hasilkan sendiri karena akan mempekerjakan pekerja dari Aceh. Hal ini akan memberikan peluang bahwa Aceh bisa berkembang sehingga tidak perlu lagi mengkonsumsi rokok ilegal. Beacukai Aceh berkomitmen terus berjuang untuk meningkatkan produktifitas dan menghasilkan kegiatan produktif kedepannya”, tambahnya.

Beacukai Aceh dan Pemerintah Daerah sangat mendukung industri UMKM padat karya yang mampu menyerap banyak tenaga kerja dalam hal ini industri UMKM Hasil Tembakau. Selain mampu menyerap tenaga kerja, UMKM Hasil tembakau tersebut juga menyumbangkan penerimaan negara dari sektor cukai. Penerimaan tersebut tentu tidak lepas dari kepatuhan para pelaku usaha di bidang cukai dalam menjalankan peraturan negara di bidang cukai, diantaranya dengan melekatkan produknya dengan pita cukai asli dan sesuai peruntukannya. Penerimaan negara dari sektor cukai tersebut sebagian akan dibagikan sebagai insentif daerah dalam bentuk Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dan sebagian lagi dialokasikan pemerintah untuk pembiayaan pembangunan atau menjalankan kebijakan untuk kemaslahatan rakyat.[Medialiterasi]