Kunjungi Solo, Wali Kota Banda Aceh Belajar Pengolahan Limbah

Kunjungi Solo, Wali Kota Banda Aceh Belajar Pengolahan Limbah

Solo|BidikIndonesia.com – Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, berkunjung ke Balai Kota Solo, Jawa Tengah, pada Senin (16/6/2025).

Kedatangan orang nomor satu di Pemkot Banda Aceh beserta jajaran disambut oleh Wali Kota Solo, Respati Ardi.

Illiza mengatakan bahwa kunjungannya ke Kota Bengawan adalah untuk belajar tentang pengolahan air limbah.

“Kita tahu bahwasannya Surakarta (Solo) sudah menjalankan hal itu dan sudah baik, maka kita datang ke sini untuk belajar sebagai studi banding dan magang staf kita di Surakarta sampai tanggal 20 nanti,” kata Illiza di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, pada Senin (16/6/2025).

Menurut dia, untuk bisa menjalankan pengolahan limbah yang baik, harus belajar.

Bacaan Lainnya

Begitu pun di Solo, yang bisa menerapkan pengolahan limbah dengan baik setelah lima tahun sosialisasi.

“Dari sisi bagaimana dulu prosesnya. Karena prosesnya kan cukup lama. Surakarta bisa menerapkan itu setelah tersosialisasi sampai lima tahun,” ujar Illiza.

Illiza menyampaikan bahwa kolaborasi antara Banda Aceh dengan Solo ke depan tidak hanya terkait pengolahan limbah, tetapi juga hal-hal lainnya.

“Sistemnya bisa menggunakan pipanisasi atau di Surakarta ini melayani ke rumah warga. Kita mau belajar tentang itu dan bertukar pengalaman dari Surakarta ini,” kata dia.

“Mudah-mudahan ke depan bukan hanya bicara air limbah, tetapi hal-hal lain yang mungkin bisa kita kolaborasikan antara Banda Aceh dengan Solo ini,” sambung dia.

Illiza mengungkapkan bahwa air limbah yang akan diolah adalah limbah rumah tangga dan perkantoran.

Selama ini, kata dia, Pemkot Banda Aceh hanya mengolah air bersih.

Oleh karena itu, ke depan, melalui kolaborasi ini, Pemkot Banda Aceh juga akan melayani pengolahan air limbah rumah tangga.

“Bicara air limbah perlu membangun kesadaran masyarakat. Dampak air tanah yang tercemar seperti itu, septik tank yang tidak disedot sekian tahun, tetapi masyarakat merasa nyaman. Padahal air tanah kita tidak aman dan berdampak pada masa depan generasi ke depan yang tidak sehat tercemar dengan bakteri,” terangnya.

Lebih lanjut, Illiza menilai Solo termasuk berhasil dalam mengolah limbah rumah tangga.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *