Kita Harus Bersahabat dengan Alam: Mengembangkan Kesadaran Lingkungan untuk Keberlanjutan

Kita Harus Bersahabat dengan Alam: Mengembangkan Kesadaran Lingkungan untuk Keberlanjutan

BENER MERIAH, bidikindonesia.com, 11 Agustus 2024/ 6 Safar 1446 H

OPINI

Oleh : Adhifatra Agussalim*

Executive Director of Institut Sains dan Teknologi Air Nanggroe Aceh (ISTANA) Darussalam
Member of The Institute of Internal Auditors (IIA) Indonesia
Member of Indonesia Risk Management Professional Association (IRMAPA)
Email : adhifatraagussalim@gmail.com
Mobile : 0823 3916 2678

PENDAHULUAN
Disela-sela mengikuti kegiatan Outbound Training yang diselenggarakan oleh Tanda Seru Indonesia di sisi sungai Pentago Garden Bener Meriah, terkesima dengan pengelolaan alam yang masih eksotik dipelihara tetapi sekalian dimanfaatkan untuk kegiatan yang memiliki dampak positif terhadap masyarakat setempat secara khususnya dan masyarakat umum. Ironisnya dalam era modern sekarang ini, keseringan interaksi manusia dengan alam sering kali dilandasi oleh eksploitasi sumber daya alam tanpa memperhatikan keseimbangan ekologis. Namun, semakin banyak bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa tindakan manusia memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan, seperti perubahan iklim, deforestasi, dan polusi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami dan menginternalisasi prinsip bersahabat dengan alam sebagai bagian dari tanggung jawab moral dan sosial kita. Artikel ini mencoba membahas pentingnya membangun hubungan yang harmonis dengan alam serta dan bagaimana kita dapat mencapai keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan.

Bacaan Lainnya

*Definisi Bersahabat dengan Alam*
Kita awali dengan definisi yang kita gunakan diawal, bersahabat dengan alam berarti menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kelestarian lingkungan. Hal ini mencakup pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, perlindungan ekosistem, dan pengurangan dampak negatif terhadap alam. Bersahabat dengan alam bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga kolektif melalui kebijakan pemerintah dan praktik industri yang ramah lingkungan. Artinya semua lini harus bersama-sama untuk menghasilkan keputusan dan implementasi yang berkelanjutan, dirasakan oleh semua pihak tanpa terkecuali, jika tidak bersama-sama kita akan merasakan dampak kerusakan lingkungan dan akan diwariskan kepada generasi masa depan.

*Dampak Kerusakan Lingkungan*
Kerusakan lingkungan memiliki konsekuensi yang sangat serius, termasuk perubahan iklim yang ekstrim diakibatkan penggundulan hutan, pembakaran bahan bakar fosil, dan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) menyebabkan peningkatan suhu global. Ini berdampak pada pola cuaca yang ekstrem, mencairnya es di kutub, dan naiknya permukaan laut, kehilangan keanekaragaman hayati dapat mengganggu ekosistem dan mengurangi sumber daya alam yang tersedia bagi manusia. Selanjutnya polusi udara dan air yang diakibatkan pencemaran dari industri, kendaraan bermotor, dan pertanian dapat merusak kualitas udara dan air. Ini dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi manusia, seperti penyakit pernapasan dan gangguan pencernaan, serta merusak kehidupan akuatik. Penggurunan dan erosi tanah diakibatkan praktek pertanian yang tidak berkelanjutan, deforestasi, dan perubahan iklim dapat menyebabkan penggurunan dan erosi tanah. Ini mengurangi kesuburan tanah, mengurangi produksi pangan, dan memperburuk kemiskinan di daerah yang terkena dampak. Krisis air di hulu dan hilir yang diakibatkan penggundulan hutan, polusi, dan perubahan iklim mempengaruhi siklus air alami, menyebabkan kekeringan, banjir, dan krisis air bersih di semua daerah. Dampak ekonomi diakibatkan adanya kerusakan lingkungan dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar, seperti biaya perbaikan infrastruktur setelah bencana alam, penurunan produktivitas pertanian, dan peningkatan biaya kesehatan akibat polusi. Terakhir pada dampak sosial dan kesehatan, yang diakibatkan kerusakan lingkungan seringkali berdampak lebih besar pada komunitas yang rentan, termasuk masyarakat miskin, masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan kelompok etnis minoritas. Mereka sering menghadapi risiko kesehatan yang lebih besar dan kehilangan mata pencaharian karena kerusakan lingkungan. Aktivitas manusia, seperti penebangan hutan secara liar, penggunaan bahan kimia beracun, dan emisi GRK, telah mempercepat kerusakan ini. Jika kita tidak mulai bersahabat dengan alam, generasi mendatang akan mewarisi planet yang tidak layak huni. Kegiatan menulis ini menjadi menarik sambil diselingi musik dari Robbie William yang berjudul Angels, menambah semangat termotivasi ditambah suara air yang bergemericik di sisi sungai serasa adanya lingkungan penuh holistik dan alami.

*Pentingnya Kesadaran Lingkungan*
Dari seluruh permasalahan yang dibahas diatas, begitu pentingnya kesadaran lingkungan. Kesadaran lingkungan menjadi langkah pertama menuju perubahan perilaku yang lebih ramah alam. Edukasi mengenai dampak lingkungan dari tindakan sehari-hari, seperti penggunaan plastik sekali pakai dan konsumsi energi berlebih, dapat meningkatkan kesadaran individu dan mendorong perubahan yang positif. Kesadaran ini juga harus ditanamkan sejak dini melalui pendidikan formal dan informal. Kegiatan Outbound Training yang diikuti oleh penulis ini juga sudah mengambil peran dalam meningkatkan kesadaran individu melalui aktivitas informal.

*Peran Pemerintah dan Masyarakat*
Pemerintah juga memiliki peran yang sangat penting dalam mempromosikan kebijakan yang mendukung keberlanjutan lingkungan, seperti pengelolaan sampah yang efektif, pelestarian hutan, dan penggunaan energi terbarukan. Sementara itu, masyarakat juga memiliki peran penting melalui partisipasi aktif dalam program-program lingkungan, seperti penghijauan, daur ulang, dan pengurangan jejak karbon, beberapa program lingkungan diatas sudah dijalankan oleh salah satu Badan Usaha Milik Daerah Air Minum di Kabupaten Aceh Utara, dan kita berharap konsisten dan berkelanjutan dan didukung oleh semua pihak, seperti penghijauan di sumber air baku di hulu dan hilir sungai, mempersiapkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam bentuk Taman Wisata Air serta merencanakan dan program penggunaan energi terbarukan melalui Tenaga Surya.

*Inisiatif Bersahabat dengan Alam di Berbagai Sektor*
Inisiatif bersahabat dengan alam atau ramah lingkungan semakin penting di berbagai sektor untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan mendukung keberlanjutan. Berikut beberapa inisiatif ramah lingkungan di berbagai sektor, kita awali pada sektor energi, dengan energi terbarukan, sudah harus peralihan dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan biomassa mengurangi emisi GRK. Selanjutnya implementasi efisiensi energi, dengan penggunaan teknologi yang lebih efisien dalam konsumsi energi, seperti lampu light-emitting diode (LED) dan perangkat hemat energi, untuk mengurangi konsumsi daya sudah harus diimplementasikan di seluruh aktivitas baik di rumah maupun di perkantoran. Pada sektor pertanian, dengan implementasi pertanian organik, upaya menggunakan praktik pertanian tanpa bahan kimia sintetis untuk menjaga kesehatan tanah dan air serta keanekaragaman hayati. Agroforestri juga menjadi solusi dengan menggabungkan pertanian dengan penanaman pohon untuk meningkatkan kesuburan tanah, mengurangi erosi, dan menyerap karbon dioksida. Pada sektor industri dengan penerapan prinsip ekonomi sirkular dengan mengurangi limbah melalui daur ulang, penggunaan kembali, dan pengolahan bahan yang lebih efisien. Green Manufacturing dengan mengimplementasikan proses produksi yang menggunakan sumber daya dan energi secara efisien serta mengurangi limbah dan polusi. Pada Sektor Konstruksi, sudah semestinya menerapkan konsep Bangunan Hijau, dengan menggunakan bahan bangunan ramah lingkungan, desain hemat energi, dan teknologi pengolahan air untuk mengurangi dampak lingkungan. Pembangunan dan pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH)  di area perkotaan untuk meningkatkan kualitas udara, menyediakan habitat bagi satwa liar, dan menambah ruang rekreasi bagi masyarakat. Selanjutnya pada Sektor Perdagangan dan Retail dengan kampanye dan sosialisasi pengurangan plastik sekali pakai, dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan menggantinya dengan bahan yang dapat didaur ulang atau kompos dan menghasilkan Produk Berkelanjutan, untuk mendorong produksi dan konsumsi produk yang dibuat dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan proses produksi yang bertanggung jawab. Pada Sektor teknologi dengan mengimplementasikan pengembangan teknologi hijau, melalui inovasi teknologi yang mendukung energi bersih, efisiensi sumber daya, dan pengelolaan limbah. Digitalisasi juga dapat mengurangi kebutuhan kertas dan transportasi melalui penggunaan teknologi digital, seperti telekonferensi dan dokumen digital, ini sesuai dengan tema Outbound Training kali ini, Digital Detox: Disconnect to Reconnect dengan menyeimbangkan penggunaan teknologi dengan kegiatan non-digital, seperti permainan luar ruangan atau sesi refleksi tanpa gadget. Pada sektor keuangan, dengan menerapkan investasi hijau untuk mendorong investasi dalam proyek-proyek yang mendukung keberlanjutan lingkungan, seperti energi terbarukan dan infrastruktur hijau. Dan terakhir melakukan penilaian aspek Environmental, Social, and Governance (ESG),  dengan penggunaan kriteria ESG dalam evaluasi dan keputusan investasi untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang.

*Kesimpulan*
Dengan kegiatan penulis dalam 3 hari ini, sejak Jum’at tempo hari, banyak terinspirasi dengan alam dan lingkungan sekitar, aktivitas outdoor, pengelolaan tempat wisata, dan keharmonisan para pihak dan akhirnya dapat kita ambil kesimpulan sebagai berikut, bersahabat dengan alam bukan hanya pilihan, tetapi keharusan untuk memastikan keberlanjutan planet kita. Membangun kesadaran lingkungan dan bertindak berdasarkan prinsip-prinsip keberlanjutan adalah kunci untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian alam. Setiap individu, komunitas, dan pemerintah memiliki tanggung jawab yang sama untuk dapat berkontribusi dalam upaya global ini, demi masa depan yang lebih hijau dan sehat. Akhir kata Air Sehat untuk Generasi Yang Sehat.

Wallahul muwaffiq ila aqwamit-thariiq, billahi fii sabililhaq fastabiqul khairat

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *