Banda Aceh | BidikIndonesia Pembangunan Jembatan Bailey di Kecamatan Leuser mendapat apresiasi dari Ketua LSM Radar Aceh, Muhammad Hawanis, atas respon cepat Penjabat Gubernur Aceh, Dr. Safrizal ZA, M.Si, dan Kepala Dinas PUPR Aceh, Ir. Mawardi ST.
Tindakan tersebut dianggap sangat penting dalam memulihkan aksesibilitas antara Desa Kane Mende dan Desa Bukit Bintang Indah yang sebelumnya terganggu akibat bencana banjir.
Menurut Hawanis, setelah laporan bencana diterima, Pj Gubernur Safrizal langsung memberikan arahan kepada Kadis PUPR Aceh untuk membentuk tim penanganan darurat. Tim tersebut segera bergerak ke lokasi dengan memanfaatkan komponen Jembatan Bailey yang tersedia dari berbagai wilayah lain yang tidak digunakan. Langkah ini dinilai efisien dan strategis untuk mengatasi permasalahan infrastruktur akibat bencana.
Tindakan tanggap darurat ini menunjukkan komitmen pemerintah Aceh dalam merespons kebutuhan masyarakat, terutama di wilayah terdampak bencana, dengan cepat dan efektif.
“Alhamdulillah, ini respon cepat dari Bapak Pj Gubernur Aceh dan Kadis PUPR Mawardi ST. Jembatan ini sangat penting untuk memulihkan akses masyarakat yang sempat terputus akibat banjir,” ungkap Ketua LSM Radar Aceh, pada Minggu (12/1/2025).
Pernyataan ini mencerminkan rasa syukur dan penghargaan atas langkah cepat yang diambil oleh pemerintah Aceh dalam menangani dampak bencana banjir, khususnya dengan membangun Jembatan Bailey sebagai solusi darurat untuk memulihkan konektivitas di wilayah Kecamatan Leuser.
Jembatan Bailey ini dibangun untuk memastikan mobilitas masyarakat di Kecamatan Leuser dapat kembali normal, terutama dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mengakses layanan dasar.
Muhammad Hawanis, Ketua LSM Radar Aceh, juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian pemerintah provinsi terhadap Kabupaten Aceh Tenggara.
Menurutnya, pembangunan jembatan darurat ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk hadir dan memberikan solusi nyata di tengah masyarakat yang sedang menghadapi situasi sulit.
“Kami sangat mengapresiasi komunikasi yang terjalin antara Pj Bupati dengan Pj Gubernur Aceh dan Kadis PUPR Aceh. Jembatan sementara ini diharapkan dapat menjadi permanen di masa mendatang untuk mempermudah akses masyarakat,” ungkap Hawanis.
Langkah ini diharapkan tidak hanya memberikan solusi jangka pendek tetapi juga membuka peluang untuk pembangunan infrastruktur permanen demi kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.
Muhammad Hawanis menambahkan bahwa kunjungan langsung ke lokasi bencana merupakan wujud nyata kepedulian pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Leuser.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur yang responsif seperti Jembatan Bailey ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah terdampak bencana.
“Pembangunan Jembatan Bailey ini tidak hanya mengembalikan fungsi akses transportasi, tetapi juga menjadi bukti sinergi yang baik antara pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi dalam menghadapi bencana,” jelas Hawanis.
Hawanis, juga menyampaikan harapannya agar kerja sama yang solid antara pemerintah kabupaten dan provinsi ini terus berlanjut.
“Kami berharap sinergi ini dapat berlanjut untuk pembangunan Aceh Tenggara yang lebih baik di masa depan,” tambah Hawanis.
Langkah-langkah tanggap darurat ini diharapkan menjadi fondasi untuk rencana pembangunan infrastruktur yang lebih kokoh dan berkelanjutan di wilayah tersebut.[]