Banda Aceh|BidikIndonesia.com – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Besar melalui seksi Bimbingan Masyarakat Islam, menerima 1.800 buku nikah (900 pasang).
Rinciannya 900 akta nikah dan, 900 daftar pemeriksaan yang diserahkan oleh bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kemenag Aceh.
Menurut Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Aceh Besar H Khalid Wardana SAg MSi dengan penyerahan 1.900 buku nikah maka stok persediaan akan mencukupi hingga awal 2026.
Pada bulan Januari 2025 telah disalurkan ke kantor KUA sebanyak 3.400 buku nikah.
Adapun peristiwa nikah yang terjadi sejak Januari hingga Juni 2025 sejumlah 709 pasangan.
Jika melihat perbandingan total peristiwa nikah pada tahun 2024 sebanyak 1393 pasangan, maka kebutuhan persediaan buku nikah di Aceh Besar akan terpenuhi hingga pertengahan 2026.
“Masyarakat tentunya tidak perlu khawatir tentang stok buku nikah, bahkan kita imbau kepada pemuka agama dan tokoh masyarakat untuk mensosialisasikan kepada masyarakat.
Bagi yang sudah memenuhi kriteria untuk segera melangsungkan pernikahan, semua kantor KUA telah siap memberikan pelayanan terbaik, ayo pemuda pemudi segeralah menikah untuk meraih keberkahan dari Allah SWT,” harap H Khalid Wardana.
Dengan menikah diharapkan umat Islam dapat menyempurnakan separuh dari agamanya dan dapat menjauhkan diri dari perbuatan maksiat.
Dengan pernikahan manusia dapat menjalankan fitrahnya dengan cara yang baik dan terhindar dari terputusnya garis keturunan.
Pernikahan sebagai jalan untuk meningkatkan ukhuwah islamiyah, amal ibadah dan membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Sebelumnya pada hari Rabu (2/7) di aula kantor Camat Ingin Jaya, Seksi Bimas Islam menggelar kegiatan konsolidasi dan kordinasi pelaporan bimbingan perkawinan dan keluarga sakinah yang diikuti oleh 23 kepala KUA dan operator sistem informasi manajemen nikah (simkah) dengan narasumber Dr Khairuddin MA (ketua tim bina KUA dan keluarga sakinah Kanwil Kemenag Aceh) dan Tatang Laksamana ST (pranata komputer bidang Urais).
Kegian ini sangat strategis untuk memastikan bahwa setiap pelaporan kegiatan bimbingan terhadap calon pengantin dapat terlaksana dengan akurat, terintegrasi dan tepat waktu oleh seluruh KUA.(*)
